My Link

Photobucket

Detektor Penyusup sederhana

Dengan menggunakan pasangan NE 555 dan LM 567 kita dapat membuat suatu sistem pendeteksi penyusup yang masuk dalam lorong. Sistem ini bekerja berdasarkan pendeteksian frekuensi dari sinyal yang dipancarkan dalam bentuk infra merah. Sehingga frekuensi sinyal pada rangkaian pemancar (NE 555, dapat juga menggunakan LM 567 sebagai pembangkit frekuensinya) haruslah sama dengan frekuensi dekodernya. Frekuensi pada bagian pemancar ditentukan oleh nilai R1 dan C1 berdasarkan persamaan berikut:

Perioda = t1+t2

t1=0,7x(RA+RB)xC

t2=0,7xRBxC

Gambar 1. Rangkaian Pemancar Infra Merah

Seperti telah disebutkan di atas, bagian penerima pun harus memiliki deteksi frekuensi yang sama dengan frekuensi yang dipancarkan oleh rangkaian NE 555. Frekuensi kerja dari rangkaian penerima ditentukan oleh persamaan berikut:

f = 1/(1,1xR1xC1)

Untuk mempermudah proses tunning, maka R1 pada bagian penerima adalah variabel resistor. Sedangkan pada bagian pemancar adalah bernilai tetap. Ketika rangkaian telah siap, maka supaya sistem dapat bekerja dengan baik, langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan tunning, dengan cara bagian pemancar dihidupkan terus menerus, sedangkan R1 pada bagian penerima diatur nilainya sampai dapat mendeteksi sinyal pemancar (dapat diketahui dengan reaksi relay yang berbunyi klik ketika sinar infra merahnya terhalang).

Gambar 2. Rangkaian Penerima Infra Merah

Gambar 3 berikut adalah diagram blok dari sistem pendeteksi penyusup. Bagian pemancar memancarkan sinar infra merah dengan frekuensi yang sama dengan bagian penerima. Ketika sinar infra merah tidak terhalang, maka saklar relay tidak tersambungkan. Ketika sinar infra merah terhalang (diartikan adanya penyusup yang masuk) maka saklar pada relay akan menutup sehingga akan membunyikan alarm. Untuk menghentikan alarm maka saklar reset pada Gambar 2 ditekan.

Gambar 3. Diagram Blok Sistem Pendeteksi Penyusup


0 komentar: