My Link

Photobucket

Teori yang mendukung tentang UPS dan Stabilizer Tegangan



Uninterruptible Power Supply (UPS) adalah perangkat yang biasanya menggunakan baterai backup sebagai catuan daya alternatif, untuk dapat memberikan suplai daya yang tidak terganggu untuk perangkat elektronik yang terpasang. UPS merupakan sistem penyedia daya listrik yang sangat penting dan diperlukan sekaligus dijadikan sebagai benteng dari kegagalan daya serta kerusakan system dan hardware. UPS akan menjadi system yang sangat penting dan sangat diperlukan pada banyak perusahaan penyedia jasa telekomunikasi, jasa informasi, penyedia jasa internet dan banyak lagi. UPS bekerja berdasar kepekaan tegangan. (RT)UPS akan menemukan penyimpangan jalur voltase (linevoltage) misalnya, kenaikan tajam, kerendahan, gelombang dan juga penyimpangan yang disebabkan oleh pemakaian dengan alat pembangkit tenaga listrik yang murah. Karena gagal, UPS akan berpindah ke operasi on-battery atau baterai hidup sebagai reaksi kepada penyimpangan untuk melindungi bebannya (load). Jika kualitas listrik kurang, UPS mungkin akan sering berubah ke operasi on-battery. Kalau beban bisa berfungsi dengan baik dalam kondisi tersebut, kapsitas dan umur baterai dapat bertahan lama melalui penurunan kepekaan UPS.

(Schuler, 1994)

Fungsi UPS bukanlah sebagai pengganti sumber listrik, dalam pegertian anda dapat menggunakan UPS untuk selamanya sebagai pengganti sumber listrik utama. Waktu maksimal yang diberikan tergantung dari jenis baterai yang dimilikinya. Umumnya waktu 15 – 30 menit sudah cukup baik.dan fungsi yang lain diantaranya Memberikan kesempatan untuk menghidupkan genset sebagai pengganti listrik utama, Memberikan kesempatan untuk back up data dan shutdown sesuai prosedur ketika listrik utama padam, Mengamankan sistem komputer karena gangguan listrik sehingga dapat menghindari kerusakan sistem komputer, software dan hardware dan melakukan stabilisasi tegangan sehingga tegangan output berupa tegangan yang stabil. Perangkat yang digunakan dalam UPS diantaranya baterai dan Jenis baterai yang digunakan UPS umumnya berjenis lead-acid atau jenis nikel-cadmium. Baterai ini umumnya mampu menjadi sumber tegangan cadangan maksimal selama 30 menit. Selain itu penyearah yang berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi arus DC dari suplai listrik utama. Hal ini bermanfaat pada saat pengisian baterai. Sedangkan Inverter yang merupakan Kebalikan dari penyearah, inverter berfungsi untuk mengubah arus DC dari baterai menjadi arus AC. Hal ini dilakukan pada saat baterai pada UPS digunakan untuk memberikan tegangan ke komputer.   
                                 (William Hayt, 1997) 


Stabilisator tegangan adalah perangkat elektronik, yang mampu memberikan arus yang lebih besar pada permintaan. sabilizer memberikan lebih banyak kekuasaan, output regulator shunt hanya digunakan untuk memberikan referensi tegangan standar untuk perangkat elektronik, yang dikenal sebagai stabilizer tegangan.

(Owen Bishop, 2004)

Banyak pasokan daya DC sederhana mengatur tegangan menggunakan regulator shunt seperti dioda zener, dioda breakdown longsor, atau regulator tegangan tabung. Masing-masing perangkat ini mulai melakukan pada tegangan tertentu dan akan melakukan sebanyak yang dibutuhkan saat ini untuk menahan tegangan terminal tegangan yang ditentukan. Listrik dirancang untuk hanya memasok jumlah maksimum yang saat ini dalam operasi aman kemampuan perangkat pengaturan shunt (umum, dengan menggunakan seri resistor). Dalam shunt regulator, tegangan referensi juga merupakan perangkat yang mengatur.

                                  (Milman dan Christos, 1997)
 



Sebuah trafo atau transformator terdiri dari dua buah kumparan yang dililitkan pada sebuah inti. Inti trafo ini dibentuk dari lapisan- lapisan besi. Kumparan- kumparan yang digunakan pada trafo umumnya memiliki jumlah lilitan yang jauh lebih banyak. Ketika arus mengalir melewati kumparan primer, akan dihasilkan sebuah medan magnet. Inti besi trafo menyediakan sebuah jalur untuk dilalui oleh garis- garis gaya magnet sehiungga hampir semua garis gaya yang terbentuk dapat sampai kekumparan sekunder. Induksi terjadi hanya ketika terdapat suatu perubahan pada medan magnet. Dengan demikian, sebuah transformator tidak dapat bekerja dengan arus DC. Ketika arus Ac mengalir melewati kumparan primer, dibangkitkanlah sebuah medan magnet bolak- balik. Medan magnet ini akan menginduksikan arus bolak- balik pada kumparan sekunder.

                                  (William Hayt, 1997)


 Transformator memiliki prinsip kerja didasarkan pada induksi bersama . induksi bersama terjadi ketika medan magnet disekitar satu penghantar memotong melintang penghantar yang lai, yang menginduksikan tegangan didalamnya. Efek ini dapat ditingkatkan dengan membentuk penghantar- penghantar menjadi lilitan dan kumparan pada inti magnet bersama. Bila kumparan primer transformator dihubungkan pada tegangan AC, akan ada arus pada umparan primer yang disebut arus penguat. Arus penguat tersebut menimbulkan fluks yang berubah- ubah yang mencangkup lilitan- lilitan dan menginduksikan tegangan pada kedua kumparan. Tegangan yang diinduksikan pada kumparan sekunder adalah akibat dari induksi bersama. Karena daya transformator umumnya mempunyai fluks gabungan hampir sebesar seratus persen, maka tegangan yang sama akan terinduksi pada tiap lilitan kumparan. Oleh karena itu, tegangan total yang diinduksikan akan berbanding lurus dengan lilitan pada kumparan.

(Schuler, 1994)

Ada dua kelompok transformator yaitu sebagai penaik(step-up) dan penurun (step-down) sehubungan dengan pengaruhnya pada tegangan. Transformator penaik tegangan adalah transformator yang output kumparan sekunder lebih besar dibandingkan tegangan input kumparan primer. Jenis transformator yang mempunyai lilitan pada kumparan sekunder lebih banyak dibandingkan pada kumparan sekunder. Perbandingan lilitan primer dengan lilitan seunder menentukan perbandingan tegangan input dengan output transformator. Sedangkan transformator  penurun tegangan (step-down) adalah transformator pada tegagan output kumparan sekunder yang lebih rendah dibandingkan dengan tegangan input kumparan primer. Jenis transformator ini mempunyai lilitan sekunder lebih sedikit atau kurang dibandingkan dengan lilitan pada kuparan primer. Perbandingan jumlah lilitan primer dengan sekundeer menentukan perbandingan tegangan primer dengan sekunder dari transformator.

                                   (Milman dan Christos, 1997)

0 komentar: