My Link

Photobucket

Artificial Intelligence

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) didefinisikan sebagai kecerdasan yang ditunjukkan oleh suatu entitas buatan. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapamacam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar,permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika.Sistem AI sekarang ini sering digunakan dalam bidang ekonomi, obat-obatan, teknik dan militer, seperti yang telah dibangun dalam beberapa aplikasi perangkat lunakkomputer rumah dan video game. 'Kecerdasan buatan' ini bukan hanya ingin mengertiapa itu sistem kecerdasan, tapi juga mengkonstruksinya. Tidak ada definisi yang memuaskan untuk 'kecerdasan':

1. kecerdasan: kemampuan untuk memperoleh pengetahuan dan menggunakannya

2. atau kecerdasan yaitu apa yang diukur oleh sebuah 'Test Kecerdasan' Secara garis besar, AI terbagi ke dalam dua faham pemikiran yaitu AI Konvensional danKecerdasan Komputasional (CI, Computational Intelligence). AI konvensional kebanyakan melibatkan metoda-metoda yang sekarang diklasifiksikan sebagai pembelajaran mesin, yang ditandai dengan formalisme dan analisis statistik. Dikenal juga sebagai AI simbolis, AI logis, AI murni dan AI cara lama (GOFAI, Good Old Fashioned Artificial Intelligence). Metoda- metodanya meliputi:

1. Sistem pakar: menerapkan kapabilitas pertimbangan untuk mencapai kesimpulan. Sebuah sistem pakar dapat pemproses sejumlah besar informasi yang diketahui dan menyediakan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan pada informasi-informasi tersebut.

2. Petimbangan berdasar kasus

3. Jaringan Bayesian

4. AI berdasar tingkah laku: metoda modular pada pembentukan sistem AI secara manual Kecerdasan komputasional melibatkan pengembangan atau pembelajaran iteratif (misalnya penalaan parameter seperti dalam Sistem koneksionis. Pembelajaran mini berdasarkan pada data empiris dan diasosiasikan dengan AI non-simbolis, AI yang tak teratur dan perhitungan lunak. Metoda-metoda pokoknya meliputi:

1. Jaringan Syaraf: sistem dengan kemampuan pengenalan pola yang sangat kuat

2. Sistem Fuzzy: teknik-teknik untuk pertimbangan di bawah ketidakpastian, telah digunakan secara meluas dalam industri modern dan sistem kendali produk konsumen.

3. Komputasi Evolusioner: menerapkan konsep-konsep yang terinspirasi secara biologis seperti populasi, mutasi dan “survival of the fittest” untuk menghasilkan pemecahan masalah yang lebih baik. Metoda-metoda ini terutama dibagi menjadi algoritma evolusioner (misalnya algoritma genetik) dan kecerdasan berkelompok (misalnya algoritma semut) Dengan sistem cerdas hibrid, percobaan- percobaan dibuat untuk menggabungkan kedua kelompok ini. Aturan inferensi pakar dapat dibangkitkan melalui jaringan syaraf atau aturan produksi dari pembelajaran statistic seperti dalam ACT-R. Sebuah pendekatan baru yang menjanjikan disebutkan bahwa penguatan kecerdasan mencoba untuk mencapai kecerdasan buatan dalam proses pengembangan evolusioner sebagai efek samping dari penguatan kecerdasan manusia melalui teknologi.

Metode pencarian

Metode pencarian dalam tugas akhir ini menggunakan metode yang telah diusulkan oleh beberapa kalangan yang telah kompeten di bidangnya, dan telah dituangkan dalam beberapa buku. Semua metode yang ada dapat dibedakan kedalam dua jenis : pencarian buta/tanpa informasi (blind atau un-informed search) dan pencarian heuristik/dengan informasi (heuristic atau informed search). Setiap metode mempunyai karakteristik yang berbeda-beda dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dalam makalah ini memakai metode Generate-and-Test (GT).

Generate-and-Test (GT) adalah metode yang paling sederhana dalam teknik pencarian heuristik. Jika pembangkitan sebuah solusi yang mungkin (apossible solution) dikerjakan secara sistematis, maka prosedur ini menjamin akan menemukan solusinya. Tetapi, jika ruang masalahnya sangat luas, mungkin memerlukan waktu yang sangat lama. Algoritma GT menggunakan prosedur Depth First Search (DFS) karena suatu solusi harus dibangkitkan secara lengkap sebelum dilakukan Test. Algoritma ini berbentuk sistematis, pencarian sederhana yang mendalam dari suatu ruang permasalahan. GT juga dapat dilakukan pembangkitan secara acak, tetapi tidak ada jaminan solusinya dapat ditemukan. Di dalam GT terdapat dua prosedur penting : Pembangkit (membangkitkan solusi yang mungkin) dan Tes (menguji solusi yang dibangkitkan tersebut). Dengan menggunakan memori yang sedikit, DFS bias digunakan sebagai prosedur Pembangkit yang menghasilkan suatu solusi. Prosedur Tes bisa menggunakan fungsi heuristik.

Depth-First Search (DFS), Pencarian dilakukan pada suatu simpul dalam setiap level dari yang paling kiri. Jika pada level yang terdalam belum ditemukan, maka pencarian dilanjutkan pada simpul sebelah kanan dan simpul sebelah kiri dapat dihapus dari memori. Jika pada level yang paling dalam tidak ditemukan solusi, maka pencarian dapat dilanjutkan pada level sebelumnya. Demikian seterusnya sampai ditemukan solusinya.

SISTEM SELULAR PHONE


arsitektur jaringan seluler yang terhubung dengan bts indoor.jpg

Arsitektur jaringan seluler terdiri dari perangkat yang saling mendukung antara lain :

a. Base Stasion System (BSS), terdiri dari tiga perangkat yaitu :

1. Mobile Stasion (MS), perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk dapat memperoleh layanan komunikasi bergerak. MS dilengkapi dengan sebuah smartcard yang dikenal dengan SIM (Subscriber Identity Module) yang berisi nomor identitas pelanggan.

2. Base Station Controller (BSC), membawahi beberapa BTS dan mengatur trafik yang datang dan pergi dari BSC menuju MSC atau BTS.

3. Base Transceiver Station (BTS), perangkat pemancar dan penerima yang memberikan pelayanan radio kepada mobile station (MS).

4. TrancoderController (TRC), berfungsi untuk mengubah data atau suara keluaran dari MSC (64 Kbps) menjadi 16 Kbps untuk efisiensi kanal transmisi.

b. Network Switching System (NSS)

NSS berfungsi sebagai switching pada jaringan seluler, memanajemen jaringan, sebagai interface dengan jaringan lainnya. Komponen NSS terdiri dari :

1. Mobile Switching Center (MSC), merupakan unit pusat pada NSS yang mengontrol trafik semua BSC.

2. Home Location Register (HLR), database yang digunakan untuk menyimpan dan data pelanggan.

3. Authentication Center (AuC), unit ini menyediakan parameter autentikasi dan encryption yang memeriksa identitas pemakai dan memastikan kemantapan dari setiap call.

4. Visitor Location Register (VLR), VLR merupakan database yang memiliki informasi pelanggan sementara yang diperlukan oleh MSC untuk melayani pelanggan yang berkunjung dari area lain.

c. Operation and Support System (OSS)

OSS adalah gabungan dari OMC (Operation Maintenance Centers). OSS memiliki tiga fungsi utama, yaitu:

1) memelihara semua perangkat telekomunikasi dan operasi jaringan,

2) memanajemen semua prosedur billing,

3) memanajemen semua perangkat mobile dalam sistem.

Frekuensi Reuse dan Konsep Sel

Terbatasnya spektrum frekuensi yang dapat digunakan pada system komunikasi bergerak menyebabkan penggunaan spektrum frekuensi tersebut harus seefisien mungkin. Oleh karena itu diterapkan konsep frekuensi reuse yaitu penggunaan kembali frekuensi yang sama pada suatu sel dengan radius R pada jarak tertentu D, seperti yang terlihat pada gambar berikut.

frekuensi reuse.jpg

NSS berfungsi sebagai switching pada jaringan seluler, memanajemen jaringan, sebagai interface dengan jaringan lainnya. Komponen NSS terdiri dari :

1. Mobile Switching Center (MSC), merupakan unit pusat pada NSS yang mengontrol trafik semua BSC.

2. Home Location Register (HLR), database yang digunakan untuk menyimpan dan data pelanggan.

3. Authentication Center (AuC), unit ini menyediakan parameter autentikasi dan encryption yang memeriksa identitas pemakai dan memastikan kemantapan dari setiap call.

4. Visitor Location Register (VLR), VLR merupakan database yang memiliki informasi pelanggan sementara yang diperlukan oleh MSC untuk melayani pelanggan yang berkunjung dari area lain.

c. Operation and Support System (OSS)

OSS adalah gabungan dari OMC (Operation Maintenance Centers). OSS memiliki tiga fungsi utama, yaitu:

1) memelihara semua perangkat telekomunikasi dan operasi jaringan,

2) memanajemen semua prosedur billing,

3) memanajemen semua perangkat mobile dalam sistem.

alokasi frekuensi reuse pada gedung bertingkat.jpg

Sel merupakan suatu daerah geografis yang dilayani oleh sekelompok kanal tertentu. Konsep sel pada GSM mengacu pada konsep sel sistem komunikasi bergerak seluler pada umumnya. Ada tiga macam struktur sel pada GSM, yang dibedakan berdasar pada ukuran dan keadaan trafik yang dilayani, yaitu: Sel Makro (Macro Cell), cakupan hingga 30 km; Sel Mikro (Micro Cell), cakupan hingga 1 km; Sel Piko (Pico Cell), cakupan hingga 100 m.

Crosstalk Attenuation

Cakap silang yang terjadi pada suatu saluran transmisi, dapat diartikan sebagai gangguan dari saluran karena melalui alur kopling disebabkan adanya induktansi dan kapasitansi pada saat saluran digunakan pada frekuensi tertentu. Redaman cakap silang (crosstalk) adalah gangguan/interferensi pada suatu pair kabel, yang timbul karena ada satu atau lebih pair kabel yang berada di dekatnya sedang dipakai. Hal ini umumnya disebabkan karena isolasi kabel yang kurang baik. Cakap silang dibedakan dua yaitu cakap silang jarak dekat atau Near End Cross Talk (FEXT) dan cakap silang jarak Jauh atau Far End Cross Talk (NEXT).


a. Cakap Silang Dekat (NEXT)

Cakap silang ujung dekat adalah Gangguan yang terjadi diujung dekat karena adanya interferensi oleh sinyal pengirim terhadap penerima, sinyal pengganggu berada dekat dengan saluran.

NEXT.JPG

Besarnya gangguan ini dapat dihitung menggunakan rumus berikut:

rumus NEXT.JPG

Dengan Kn adalah konstanta NEXT yang besarnya:

rumus kn.JPG

Dimana:

RA, RB = tahanan jerat dari saluran pengganggu dan saluran terganggu

Zo = impedansi karakteristik saluran yang terganggu, CLZo=

CM, LM = kapasitansi kopling dan induktansi kopling antara saluran pengganggu dan saluran terganggu.


b. Cakap Silang Jauh (FEXT)

Cakap silang ujung jauh adalah redaman cakap silang yang terjadi karena sinyal pengganggu berasal dari arah seberang, sinyal pengirim di sisi jauh penerima pada saluran lain.

FEXT.JPG

Besarnya gangguan ini dapat dihitung menggunakan rumus berikut:

rumus FEXT.JPG

Dengan: rumus kf.JPG

Dimana:

R2 = Tahanan jerat saluran pengganggu

C2 = Kapasitansi saluran pengganggu

C, L = Kapasitansi dan induktansi kopel saluran pengganggu dan terganggu

F = Frekuensi (KHz)

Zo = Impedansi karakteristik saluran terganggu

Kf = Konstanta FEXT yang tergantung dari jenis kabel


Coax Cable

CCTV Application : Coax, 75 ohm,
RG = Radio Guide
BNC Connector : for CCTV

TF Connector : for CATV
RG59 : small Ø, 750 - 100 ft, RF, CATV, CCTV
RG6 : medium Ø, 1000 - 1500ft, RF, CATV, CCTV
RG11 : large Ø, 1500 - 2500ft, RF, CATV, CCTV


RG6/U : TV Kabel, modem, satelit tv; 70 ohm, 1 mm Ø
RG8/U : Amateur Radio; 50 ohm; core 2.17 mm Ø
RG58/U : Amateur Radio; 50 ohm; 0.9 mm Ø
RG59/U : Baseband Video, CCTV; 75 ohm; 0.81 mm Ø
RG60/U : HDTV, High Speed Internet; 50 ohm; 1.024 mm Ø
RG174/U : Wifi Pigtail; 50 ohm; 0.48 mm Ø

Hitung Kebutuhan AC (PK & KVA)

BTU : British Thermal Unit --> BTU/h
PK : “Paardekracht” (Belanda)
HP : Horse Power

1 HP = 745 Watt = 1.014 PK
1 PK = 9000 BTU/h ~ 745 W/h --> 0.745 kW/h
1 KW = 1.25 KVA = 1.34 HP
1 KVA = 0.8 KW

Contoh :
Luas = 15 m² @ 600 BTU/h

PK = ( m² x needed_BTU/m² ) / 9000
PK = ( 15 x 600 ) /9000
PK = 1

Kebutuhan Listrik = 750 Watt atau 0.94 KVA Listrik


Kebutuhan BTU/h/m²
Kantor : 600 - 800 BTU/h/m²
Kamar/rumah : 500 - 600 BTU/h/m²
Gudang : 500 - 600 BTU/h/m²
Aula/High Ceiling : 800 BTU/h/m²
Supermarket : 725 BTU/h/m²

Dasar listrik 3 phasa

Listrik yg berasal dari pembangkit 3 phase mempunyai 3 tegangn phase (R,S,T) dan tegangan antar phasenya (R-S, S-T, atau R-T) misalnya adalah 380 Volt, maka tegangan dari phase Netral (R-N, dst) spt yg masuk ke rumah tangga adalah 380/akar3 = 380/1,73 =219,7 atau 220 Volt, hitungannya dari mana akar 3 itu sendir1? akar 3 adalah sebiah konstanta untuk perhitungan / rumus2 dalam listrik 3 phase

Untuk 2 phase, dalam pemakaian ada peralatan yg hanya memakai listrik 2 phase, misalnya Trafo las (tertentu), dia memakai tegangan dari phase R dan S yaitu 380 Volt. Tapi tetap saja tegangan yg dipakai dihaslikan oleh pembagkit yg dihasilkan adalah 3 phase. Dalam kasus tertentu bila sebuah penggerak/motor 3 phase ternyata mendapatkan hanya 2 phase saja, maka motor itu akan menjadi kurang GGL (gy gerak Listrrik) yg mempengaruhi Kopel putar dan bisa mengakibatkan motor terbakar, untuk itu (kadang)dipasang relay pendeteksi hilang phase yg berfungsi sgr memutuskan sumber listrik bila ada salah satu fase yg hilang... semoga membantu..

Penguat Seimbang

Penguat Berimbang merupakan jenis Penguat Daya gelombang mikro yang dirancang dengan susunan seimbang antara Penguat Daya dan perangkat pasif berupa coupler yang dapat berfungsi sebagai power divider maupun combiner. Dengan tujuan untuk mendapatkan kestabilan pada Penguat Daya .

penguat seimbang.jpg

Parameter S Jaringan Dua Port

Dalam perancangan komponen gelombang mikro dilakukan analisis paramater S untuk mengetahui karakteristik perangkat karena saling terhubung dengan perangkat pasif dan aktif lainnya. Parameter lain yaitu H ,Y dan Z tidak bisa digunakan karena keadaan sirkit tertutup dan terbuka sulit untuk frekuensi tinggi

jaringan dua port dengan parameter-s.jpg

rumus s.jpg


a1dan b1 adalah tegangan maju dan balik pada port 1 sedangkan a2 dan b2 adalah tegangan maju dan balik pada port 2. S adalah koefisien transmisi dan pantul . Dalam menentukan nilai parameter S, dapat diperoleh dari persamaan:

2.1-1.jpg


Persamaan Penguatan Dua Port

jaringan 2 port penguat gelombang mikro.jpg

Ada

beberapa persamaan penguatan yang bisa didapat dari jaringan 2 port yaitu :

1. Penguatan Daya Operasi (Operating Power Gain), yaitu perbandingan antara daya yang dikirimkan pada beban ZL , dengan daya yang masuk ke jaringan dua port.

2.1-2.jpg

2. Penguatan Tersedia (Available Power Gain), yaitu perbandingan antara daya tersedia dari jaringan dua port dengan daya yang tersedia dari sumber.

2.1-3.jpg

Koefisien pantul sumber dan beban dalam kondisi Matched simultaneously, masing-masing dinyatakan sebagai :

Dimana2.1-31.jpg

2.1-312.jpg


Jika B1dan B2 berharga negatif maka tanda positif dipakai dalam persamaan diatas , demikian juga untuk sebaliknya Dari syarat kestabilan K>1, maka akan terdefinisi Maximum Stable Gain (MSG), yaitu penguatan maksimum yang dicapai pada saat K=1

2.1-4.jpg

3. Penguatan Daya Tranduser (Transducer Power Gain), yaitu perbandingan antara daya yang dikirim ke beban dengan daya yang tersedia pada sumber.

2.1-5.jpg

Ada 3 jenis penguatan tranduser:

  1. Penguatan tranduser match
2.1-6.jpg

b. Penguatan tranduser Unilateral

2.1-7.jpg

c. Penguatan tranduser unilateral maksimum

2.1-8.jpg

Penguatan maksimum yang dicapai penguatan tersedia, operasi dan tranduser ketika terjadi kesepadan secara simultan disebut sebagai Maximum Available Gain (MAG) :

2.1-9.jpg

Pada persamaan penguatan daya tranduser, dapat didefinisikan faktor gain efektif pada penyepadan input, gain transistor, dan faktor gain efektif pada penyepadan output, sehingga :

2.1-10.jpg

Mikrokontroler AVR ATMega 8535

Mikrokontroler AVR merupakan mikrokontroler berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computing) 8 bit. Berbeda dengan mikrokontroler keluarga 8051 yang mempunyai arsitektur CISC (Complex Instruction Set Computing), AVR menjalankan sebuah instruksi tunggal dalam satu siklus dan memiliki struktur I/O yang cukup lengkap sehingga penggunaan komponen eksternal dapat dikurangi. Mikrokontroler AVR didesain menggunakan arsitektur Harvard, di mana ruang dan jalur bus bagi memori program dipisahkan dengan memori data. Memori program diakses dengan single-level pipelining, di mana ketika sebuah instruksi dijalankan, instruksi lain berikutnya akan di-prefetch dari memori program.

arsitektur atmega 8535.jpg

AVR ATMega 8535 memiliki bagian sebagai berikut:

1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu port A, port B, port C, dan port D

2. CPU yang memiliki 32 buah register

3. SRAM sebesar 512 byte

4. Flash memory sebesar 8kb

5. EEPROM sebesar 512 byte

6. Tiga buah timer/counter dengan kemampuan pembanding

7. Two wire serial Interface

8. Port antarmuka SPI

9. Unit interupsi internal dan eksternal

10. Port USART untuk komunikasi serial

W3100A Embedded Ethernet Chip

Embedded Ethernet adalah implementasi standar jaringan dari Ethernet pada sebuah single-chip. Secara sederhana, dengan menanamkan Ethernet ke sebuah alat, akan memberikan sebuah kemampuan untuk berkomunikasi lewat Ethernet tanpa menggunakan sebuah komputer. Embedded Ethernet berfungsi sebagai interface antara mikrokontroler dengan jaringan komputer yang ada. Pada tugas akhir dipakai chip embedded Ethernet produksi Wiznet dengan seri W3100A. Chip ini terintegrasi dengan ethernet PHY, dan mag jack sebagai soket female RJ45 pada sebuah network module. Chip ini memiliki TCP/IP protokol stack seperti TCP, UDP, IP, ARP dan protokol ICMP.

blok diagram w3100a.jpg

Komponen DOL Starter

Tabel komponen starter Direct On Line 380 VAC 3phase 50Hz


Motor

(kW)

FLC

(Amp)

NFB

(Amp)

Contactor

AC3

Kabel

mm2

0.25

0.9

5

9

1

0.37

1.4

5

9

1

0.55

1.6

5

9

1

0.75

2.4

5

9

1

1.1

3.4

10

9

1

1.5

4

10

9

1

2.2

5.5

15

9

1

3.7

8.7

20

12

1.5

5.5

13

30

18

2.5

7.5

17

40

18

2.5

11

24

60

25

4

15

32.5

100

32

10

18.5

39.5

100

45

10

22

46.5

125

50

10

30

63

150

80

16

37

74

150

80

25

45

90

200

100

35

Kondisi :

  1. Beban adalah motor squirrel cage 3 phase 4 pole
  2. Ukuran kabel adalah luas penampang kabel pada minimum.
  3. Ukuran komponen tersebut bukan harga mati, tegantungpada aplikasi.

Power Factor Controller

Untuk merakit sebuah Automatic Capacitor Bank pasti diperlukan alat yang bernama Power Factor (PF) Controler, sering juga disebut Power Factor Regulator atau Regulator saja. Seperti namanya, alat ini berguna untuk menjaga kondisi PF di jaringan agar sesuai dengan PF yang diinginkan. Pada alat tersebut setidaknya akan ditampilkan hasil pengukuran PF jaringan, step yang sudah masuk. Untuk parameter yang lain seperti tegangan, arus, THD, dll mungkin juga ditampilkan tergantung jenis dan merknya. Dan untuk type yang sederhana setting hanya dengan memasukkan nilai C/K, target PF, konfigurasi step, dan time connect / disconnect.Step merupakan parameter yang menunjukkan jumlah output relay yang di kontrol oleh PF Controller. Relay tersebut yang selanjutnya akan memicu salah satu sel capacitor bank. Jumlah step dalam PF Controller bermacam-macam mulai dari 4 step, 6 step, 8 step, 12 step dan 14 step tergantung pembuat. Jika menginginkan 7 step dalam sebuah panel capacitor di pilih PF Controller yang 8 step, kemudian di OFF kan salah satu stepnya. Konfigurasi step juga bisa dipilih sesuai dengan karakteristik jaringan. Misal dengan kondisi normal stepnya adalah 1 – 1 – 1 – 1 atau 1- 2 – 2 – 2 dll. Untuk merk tertentu bisa menyesuaikan dengan kondisi lapangan.

Untuk PF Controler model lama memerlukan setting parameter C/K. Setting C/K yang tepat akan mengoptimalkan kerja controller ini. Sesungguhnya C/K adalah besar arus step pertama yang mengalir ke PF Controller. Jadi penghitungan C/K adalah sbb :

C/K = Ic / K

dimana :
Ic : Arus Capacitor step pertama
K : Ratio CT ( 500/5 berarti K = 100)

Untuk PF Controller model terbaru biasanya dilengkapi dengan automatic tuning. Jadi dengan masuk ke menu auto kemudian PF Controller akan melakukan pengukuran sendiri dan menyimpan parameter tersebut.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan PF Controller adalah peletakan CT, arah CT dan Kabel Kontrol. Peletakan CT sangat penting agak pengontrolan PF sesuai dengan yang diharapkan. CT harus diletakkan diatas titik sambungan antara beban dan panel capacitor. Arah CT kebalik biasanya ditandai dengan blinkingnya dispaly dan pembacaan PF yang tidak sesuai. Jika terbalik tinggal oper posisi kabel dari CT di terminal. Sesuaikan kabel kontrol sesuai wiring diagram yang terlampir. Kontrol bisa menggunakan L-N atau L- L dan jalur R S T juga disesuaikan. Ada sebuah merk jika pengambilan tegangan sama dengan line yang dipasang CT pembacaan PF Controllernya jadi kacau.

INVERTER

Aplikasi variable speed banyak diperlukan dalam industri. Jika sebelumnya banyak dipergunakan system mekanik, kemudian beralih ke motor slip/ pengereman maka saat ini banyak menggunakan semikonduktor. Tidak seperti softstarter yang mengolah level tegangan, inverter menggunakan frekuensi tegangan masuk untuk mengatur speed motor. Seperti diketahui, pada kondisi ideal (tanpa slip)

RPM = 120 . f

P

Dimana:

RPM : Speed Motor (RPM)

F : Frekuensi (Hz)

P : Kutup motor (pole)

Jadi dengan memainkan perubahan frekuensi tegangan yang masuk pada motor, speed akan berubah. Karena itu inverter disebut juga Variable Frequency Drive.

Prinsip kerja inverter yang sedehana adalah :

  • Tegangan yang masuk dari jala jala 50 Hz dialirkan ke board Rectifier/ penyearah DC, dan ditampung ke bank capacitor. Jadi dari AC di jadikan DC.
  • Tegangan DC kemudian diumpankan ke board inverter untuk dijadikan AC kembali dengan frekuensi sesuai kebutuhan. Jadi dari DC ke AC yang komponen utamanya adalah Semiconduktor aktif seperti IGBT. Dengan menggunakan frekuensi carrier (bisa sampai 20 kHz), tegangan DC dicacah dan dimodulasi sehingga keluar tegangan dan frekuensi yang diinginkan.

Untuk pemasangan inverter sebaiknya juga dipasang unit pengaman hubung singkat seperti Seconductor Fuse atau bisa juga Breaker. Ini seperti pada pemasangan softstarter hanya saja tanpa contactor bypass.

Pengontrolan start, stop, jogging dll bisa dilakukan dengan dua cara yaitu via local dan remote. Local maksudnya adalah dengan menekan tombol pada keypad di inverternya. Sedangkan remote dengan menghubungkan terminal di board control dengan tombol external seperti push button atau switch. Masing masing option tersebut mempunyai kelemahan dan keunggulan sendiri sendiri.

Frekuensi dikontrol dengan berbagai macam cara yaitu : melalui keypad (local), dengan external potensiometer, Input 0 ~ 10 VDC , 4 ~ 20 mA atau dengan preset memori. Semua itu bisa dilakukan dengan mengisi parameter program yang sesuai.

Beberapa parameter yang umum dipergunakan/ minimal adalah sebagai berikut (istilah/nama parameter bisa berbeda untuk tiap merk) :

  • Display : Untuk mengatur parameter yang ditampilkan pada keypad display.
  • Control : Untuk menentukan jenis control local/ remote.
  • Speed Control : Untuk menentukan jenis control frekuensi reference
  • Voltage : Tegangan Suply Inverter.
  • Base Freq. : Frekuensi tegangan supply.
  • Lower Freq. : Frekuensi operasi terendah.
  • Upper Freq. : Frekuensi operasi tertinggi.
  • Stop mode : Stop bisa dengan braking, penurunan frekuensi dan di lepas seperti starter DOL/ Y-D.
  • Acceleration : Setting waktu Percepatan.
  • Deceleration : Setting waktu Perlambatan.
  • Overload : Setting pembatasan arus.
  • Lock : Penguncian setting program.

Jika beban motor memiliki inertia yang tinggi maka perlu diperhatikan beberapa hal dalam acceleration dan deceleration. Untuk acceleration/ percepatan akan memerlukan torsi yang lebih, terutama pada saat start dari kondisi diam.

Pada saat deceleration/ perlambatan, energi inertia beban harus didisipasi/ dibuang. Untuk perlambatan dalam waktu singkat atau pengereman, maka energi akan dikembalikan ke sumbernya. Motor dengan beban yang berat pada saat dilakukan pengereman akan berubah sifat menjadi “generator”. Jadi energi yang kembali ini akan masuk ke dalam DC Bus Inverter dan terakumulasi di sana karena terhalang oleh rectifier. Sebagai pengamanan, inverter akan trip jika level tegangan DC Bus melebihi batas yang ditoleransi.

Untuk mengatasi tripnya inverter dalam kondisi ini diperlukan resistor brake. Resistor brake akan membuang tegangan yang lebih dalam bentuk panas. Besar kecilnya resistor brake ini sangat tergantung dengan beban dan siklus kerja inverter.

Current Transformer (CT)

Pengukuran atau pendeteksian arus listrik merupakan salah satu dari parameter utama yang diperlukan dalam kelistrikan. Misalkan untuk pengukuran arus yang besar, pengukuran daya dan sebagai parameter proteksi.

Current Transformer atau CT adalah salah satu type trafo instrumentasi yang menghasilkan arus di sekunder dimana besarnya sesuai dengan ratio dan arus primernya. Ada 2 standart yang paling banyak diikuti pada CT yaitu : IEC 60044-1 (BSEN 60044-1) & IEEE C57.13 (ANSI), meskipun ada juga standart Australia dan Canada.

CT umumnya terdiri dari sebuah inti besi yang dililiti oleh konduktor beberapa ratus kali. Output dari skunder biasanya adalah 1 atau 5 ampere, ini ditunjukan dengan ratio yang dimiliki oleh CT tersebut. Misal 100:1, berarti sekunder CT akan mengeluarkan output 1 ampere jika sisi primer dilalui arus 100 Ampere. Jika 400:5, berarti sekunder CT akan mengeluarkan output 5 ampere jika sisi primer dilalui arus 400 Ampere. Dari kedua macam output tersebut yang paling banyak ditemui, dipergunakan dan lebih murah adalah yang 5 ampere.

lead-burden-332Pada CT tertulis class dan burden, dimana masing masing mewakili parameter yang dimiliki oleh CT tersebut. Class menunjukan tingkat akurasi CT, misalnya class 1.0 berarti CT tersebut mempunyai tingkat kesalahan 1%. Burden menunjukkan kemampuan CT untuk menerima sampai batas impedansi tertentu. CT standart IEC menyebutkan burden 1.5 VA (volt ampere), 3 VA, 5 VA dst. Burden ini berhubungan dengan penentuan besar kabel dan jarak pengukuran (lihat table).

Aplikasi CT selain disambungkan dengan alat meter seperti ampere meter, KW meter Cos Phi meter dll, sering juga dihubungkan dengan alat proteksi arus. Dengan mempergunakan bermacam ratio CT didapatkan proteksi arus dengan beragam range ampere hanya dengan satu unit proteksi arus. Yang perlu dipersiapkan adalah unit proteksi arus dengan range dibawah 5 ampere dan CT dengan ratio XXX:5. Misal unit proteksi mempunyai range 0,5 ~ 5 Amp, dengan mempergunakan CT dengan ratio 1000:5 maka range proteksi arus yang bisa dijangkau adalah 100 ~ 1000 Amp. Perhitungannya adalah sebagai berikut :

Range : 0,5 ~ 5 Amp
Ratio CT : 1000/5

: 200

Range dengan CT : (0,5 X 200) ~ (5 X 200) Amp

: 100 ~ 1000 Amp

Note : Terminal CT sebaiknya dihubung singkat jika tidak terhubung dengan beban saat line primer dialiri arus. Ini mencegah pembebanan dengan impedansi yang terlalu besat dan mengakibatkan percikan bunga api listrik.