Prinsip kerja dari frekuensi counter ini adalah dengan mencuplik frekuensi dari sinyal yang masuk selama 1 detik, dari cuplikan tersebut mikrokontoler akan menghitung pulsa yang terjadi dengan memanfaatkan fungsi counter, hasil dari pengukuran frekuensi akan ditampilkan pada display LCD.
Sistem yang dirancang adalah sebagai berikut:
Sinyal Input —–> Buffer/pengkondisi sinyal ——> Mikrokontroler AT89S52 —–> DISPLAY LCD
Masing-masing blok, yaitu sinyal input berupa masukan sinyal segi empat. Lalu diteruskan melalui rangkaian pengkondisi sinyal (buffer) sehingga input ke mikrokontroler stabil yaitu 5 Volt. Output dari buffer diteruskan ke port interrupt timer pada mikrokontroler AT89S52, sinyal masukan pada mikrokontroler dihitung frekuensinya dengan menggunakan program yang mengaktifkan timer/counter dan kemudian hasilnya ditampilkan pada display LCD (liquid crystal display)
Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroler AT89S52
Rangkaian skematik dan layout PCB sistem minimum mikrokontroler AT89S52 dapat dilihat pada di bawah ini:
Pin 18 dan 19 dihubungkan ke XTAL 11,0592 MHz dan dua buah kapasitor 30 pF. XTAL ini akan mempengaruhi kecepatan mikrokontroler AT89S52 dalam mengeksekusi setiap perintah dalam program. Pin 9 merupakan masukan reset (aktif tinggi). Pulsa transisi dari rendah ke tinggi akan me-reset mikrokontroler ini. Pin 32 sampai 39 adalah Port 0 yang merupakan saluran/bus I/O 8 bit open collector dapat juga digunakan sebagai multipleks bus alamat rendah dan bus data selama adanya akses ke memori program eksternal.
Karena fungsi tersebut maka Port 0 dihubungkan dengan resistor array. Jika mikrokontroler tidak menggunakan memori eksternal, maka penggunaan resistor array tidak begitu penting. Selain digunakan untuk fungsi diatas resistor array digunakan sebagai pull up.
Untuk men-download file heksadesimal ke mikrokontroler, Mosi, Miso, Sck, Reset, Vcc dan Gnd dari kaki mikrokontroler dihubungkan ke RJ45. RJ45 sebagai konektor yang akan dihubungkan ke ISP Programmer. Dari ISP Programmer inilah dihubungkan ke komputer melalui port paralel. Kaki Mosi, Miso, Sck, Reset, Vcc dan Gnd pada mikrokontroler terletak pada kaki 6, 7, 8, 9, 40 dan 20. Apabila terjadi keterbalikan pemasangan jalur ke ISP Programmer, maka pemograman mikrokontroler tidak dapat dilakukan karena mikrokontroler tidak akan bisa merespon.
Rangkaian Pengkondisi Sinyal
Rangkaian skematik pengkondisi sinyal dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Mikrokontroler hanya dapat menghitung pulsa/gelombang dengan puncak gelombang 5 volt dan dasar gelombang 0 volt. Jadi 1 gelombang penuh terdiri dari 1 sinyal 5 V dan 1 sinyal 0 V, oleh karena itu dibutuhkan sebuah rangkaian yang dapat mempertahankan kestabilan tersebut. Pada rangkaian pengkondisi sinyal ini dipergunakan IC 74HC14 yaitu IC inverter yang dimanfaatkan sebagai buffer sinyal input agar sinyal keluaran berupa sinyal/pulsa digital yang stabil.
Rangkaian LCD (Liquid Crystal Display)
Rangkaian skematik konektor yang dihubungkan dari LCD (liquid crystal display) ke mikrokontroler dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Rangkaian skematik konektor yang dihubungkan dari LCD mikrokontroler
Rangkaian skematik konektor yang dihubungkan dari LCD ke mikrokontroler
Rangkaian Power Supply
Rangkaian skematik power supply
Rangkaian power supply berfungsi untuk mensupplay arus dan tegangan ke seluruh rangkaian yang ada. Rangkaian power supply ini terdiri dari dua keluaran, yaitu 5 volt dan 12 volt, keluaran 5 volt digunakan untuk menghidupkan seluruh rangkaian kecuali rangkaian ADC, sedangkan keluaran 12 volt digunakan untuk mensupplay tegangan ke rangkaian ADC, karena rangkaian ADC memerlukan tegangan input sebesar 12 volt agar tegangan referensinya stabil.
Trafo stepdown yang berfungsi untuk menurunkan tegangan dari 220 volt AC menjadi 12 volt AC. Kemudian 12 volt AC akan disearahkan dengan menggunakan dua buah dioda, selanjutnya 12 volt DC akan diratakan oleh kapasitor 2200 μF. Regulator tegangan 5 volt (LM7805CT) digunakan agar keluaran yang dihasilkan tetap 5 volt walaupun terjadi perubahan pada tegangan masukannya. LED hanya sebagai indikator apabila PSA dinyalakan. Transistor PNP TIP 32 disini berfungsi sebagai penguat arus apabila terjadi kekurangan arus pada rangkaian, sehingga regulator tegangan (LM7805CT) tidak akan panas ketika rangkaian butuh arus yang cukup besar. Tegangan 12 volt DC langsung diambil dari keluaran jembatan dioda.
Pengujian Rangkaian Mikrokontroler AT89S52
Untuk mengetahui apakah rangkaian mikrokontroler AT89S52 telah bekerja dengan baik, maka dilakukan pengujian. Pengujian bagian ini dilakukan dengan memberikan program pada IC AT89S52, apabila ada sinyal masukan dari rangkaian pengkondisi sinyal maka sistem minimum akan mengaktifkan interrupt timer 0 dan menghitung pulsa dari sumber gelombang pada port 3.4.
Setelah penghitungan pulsa selesai maka tampilan akan dikirim ke LCD dan hasil counter akan ditampilkan dengan satuan Hz (Hertz). Rangkaian sistem minimum telah sukses dalam menjalankan seluruh operasi tersebut di atas, maka rangkaian dinyatakan bekerja dengan baik.
Pengujian Rangkaian Pengkondisi Sinyal
Rangkaian pengkondisi sinyal ini atau rangkaian buffer yang berfungsi sebagai rangkaian yang dapat mempertahankan kestabilan sinyal yang akan dikirimkan ke sistem minimum AT89S52. Pada rangkaian ini diberi probe untuk mengukur sinyal masukan yang berasal dari sinyal function atau alat yang keluarannya berupa sinyal DC (direct current) dengan kisaran tegangan TTL khususnya segi empat.
Sinyal input akan dikirim ke IC 7414 dan melalui pin 10 maka sinyal dikirim ke sistem minimum melalui port 3.4, apabila pada sistem minimum sudah dapat mengcounter nilai dari pengkondisi sinyal, maka rangkaian ini telah bekerja dengan baik.
Pengujian Rangkaian Power Supply
Pengujian rangkaian ini dengan mengukur tegangan keluaran dari power supply menggunakan multimeter digital. Setelah dilakukan pengukuran maka diperoleh besarnya tegangan keluaran sebesar 5 volt. Setelah itu rangkaian power supply dihubungkan ke sumber arus listrik dan saklar ON/OFF nya diaktifkan ke posisi ON.
Pengujian Rangkaian secara keseluruhan
Setelah seluruh rangkaian dihubungkan menggunakan kabel pelangi sesuai dengan yang telah ditetapkan, lalu diberi arus melalui rangkaian power supply, keluaran dari power supply berupa tegangan sebesar 5 volt diteruskan ke rangkaian system minimum dan rangkaian pengkondisi sinyal. Rangkaian system minimum dibuat dalam keadaan ON. Diberi masukan berupa sinyal masukan yang berasal dari sinyal fuction atau alat yang keluarannya berupa sinyal DC (direct current) dengan kisaran tegangan TTL khususnya segi empat.
Sinyal input akan dikirim ke IC 7414 dan melalui pin 10 maka sinyal dikirim ke sistem minimum melalui port 3.4. Di dalam rangkaian ini masukan dicounter dengan program yang sudah diberikan pada IC AT89S52, setalah pulsa dicounter maka hasilnya akan dikirim melalui P1.1 sampai P1.7 lalu kerangkaian konektor yang dihubungkan ke LCD (liquid crystal display). Pada LCD akan ditampilkan hasil counter yang diperoleh dalam satuan Hertz (Hz).
Setelah hasil dari counter ditampilkan pada LCD berarti alat frequency counter ini telah sukses menjalankan seluruh operasi di atas, dan dapat dinyatakan kalau rangkaian bekerja dengan baik.
0 komentar:
Posting Komentar