My Link

Photobucket

prinsip kerja dan cara memperbaiki CRT pada TV

mungkin sering anda menghadapi kerusakan pada Televisi seperti ini:

kerusakan warna pada tabung tv Prinsip Kerja CRT TV dan Cara memperbaiki CRT

Hal tersebut diatas diakibatkan oleh salah satu atau 2 komponen warna yang tidak seimbang atau tidak ada sama sekali ,Karena tabung gambar terdiri atas 3 komponen warna dasar yaitu RGB (Red= merah Green=Hijau Blue=biru) .

Gambar no.1 adalah gambar dengan komponen tanpa warna merah .No2 tanpa Hijau dan gambar 3 tanpa biru .

Gambar No.4 tanpa merah dan hijau ,Gambar No.5 Tanpa warna Biru dan Merah Gambar No.6Tanpa warna Hijau dan biru .

Gejala kerusakan seperti gambar di atas bisa diakibatkan karena tabung gambar nya atau bisa juga karena ada kerusakan di rangkaian chroma atau pemroses warna atau kerusakan di rangkaian pcb crt socket

Gambar normalnya adalah seperti gambar di bawah ini :

kerusakan crt tv Prinsip Kerja CRT TV dan Cara memperbaiki CRT

Bagaimanakah Cara mengetahui kesehatan Atau cara mengukur tabung gambar ,dan bagaimana juga cara nya agar tabung yang sudah lemah bisa disegarkan kembali , berikut ini akan saya sodorkan triks dan tips nya yang sederhana

Sekilas tentang tabung gambar / CRT

Tabung sinar katoda (bahasa Inggris: cathode ray tube atau CRT), ditemukan oleh Karl Ferdinand Braun, merupakan sebuah tabung penampilan yang banyak digunakan dalam layar komputer, monitor video, televisi dan osiloskop. CRT dikembangkan dari hasil kerja Philo Farnsworth yang dipakai dalam seluruh pesawat televisi sampai akhir abad 20, dan merupakan dasar perkembangan dari layar plasma, LCD dan bentuk teknologi TV lainnya.

Tabung sinar katoda pada pesawat televisi 14 inch

tabung crt tv Prinsip Kerja CRT TV dan Cara memperbaiki CRT

Versi paling awal CRT adalah sebuah dioda katoda-dingin, sebuah modifikasi dari tabung Crookes (sinar-X) dengan layar dilapisi fosfor, kadang kala dipanggil tabung Braun.

Versi pertama yang menggunakan kathoda panas dikembangkan oleh J.B. Johnson (yang merupakan asal istilah noise Johnson) dan H.W. Weinhart dari Western Electric dan menjadi produk komersial pada 1922.

“Sinar katoda adalah aliran elektron kecepatan tinggi yang dipancarkan dari katoda yang dipanaskan dari sebuah tabung vakum.”

Dalam tabung sinar katoda, elektron-elektron secara hati-hati diarahkan menjadi pancaran, dan pancaran ini di”defleksi” oleh medan magnetik untuk men”scan” permukaan di ujung pandan (anode), yang sebaris dengan bahan berfosfor (biasanya berdasar atas logam transisi atau rare earth. Ketika elektron menyentuh material pada layar ini, maka elektron akan menyebabkan timbulnya cahaya. Untuk lebih jelasnya kita bisa melihat pada salah satu contoh gambar berikut :

crt11 Prinsip Kerja CRT TV dan Cara memperbaiki CRT
Cara kerjanya adalah mula mula katoda tabung dipanaskan oleh pin heater ( sekitar 6VAC) hingga elektron mudah ditembakkan, elektron ini diarahkan oleh magnetik D-Y yoke ke arah permukaan tabung yg dilapisi oleh fosfor (RGB: Red Green Blue) Elektron elektron ini akan ditembakkan sesuai dengan input pada kaki kaki katoda Tabung gambar dalam hal ini yang berhubungan langsung dengan bagian ini adalah IC Video Amp / Transistor penguat akhir pada PCB CRT.
Apabila lapisan katoda dipanasi ,maka permukaan katoda akan dengan mudah melepaskan elektron elektronnya (atom yang bermuatan negatif ) dalam teori listrik yang bisa berpindah atau bergerak adalah elektron ! Lihat pada gambar dibawah untuk lebih jelasnya :

prinsip dasar tabung tv Prinsip Kerja CRT TV dan Cara memperbaiki CRT

Bagian Electron Guns akan menembakkan elektron sesuai inputan dan apabila Elektron ini bertabrakan dengan lapisan fosfor yang berada dibagian depan CRT ( screen) Fosfor yg tertembak elektron akan berpendar maka kita melihat warna di depan TV tabung. Elektron elektron ini tentu saja tidak asal asalan ditembakkan begitu saja namun terlebih dahulu didefleksikan oleh Deflection yoke.Itulah proses dasar pembentukan gambar pada TV.
Secara teori, CRT dan LCD memiliki perbedaan di mana CRT menggunakan elektron yang ditembakkan ke layar sehingga mewarnai menjadi suatu gambar. LCD memiliki cahaya di belakang yang konstan di mana intensitas kecerahan menjadi berbeda karena adanya penutupan/penghalangan dari molekul untuk sinar yang melewati panel.

Sekilas tentang LCD

(Liquid Crystal Display) juga dikenal sebagai LCD adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan di berbagai bidang misalnya dalam alat-alat elektronik seperti televisi, kalkulator ataupun layar komputer.

Pada LCD berwarna semacam monitor terdapat banyak sekali titik cahaya (pixel) yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai sebuah titik cahaya. Walau disebut sebagai titik cahaya, namun kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri. Sumber cahaya di dalam sebuah perangkat LCD adalah lampu neon berwarna putih di bagian belakang susunan kristal cair tadi.

Titik cahaya yang jumlahnya puluhan ribu bahkan jutaan inilah yang membentuk tampilan citra. Kutub kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.
Khusus untuk pembahasan tentang LCD akan saya sampaikan pada artikel lainnya.
Kembali ke Laptop Tabung TV, lalu bagaimana cara mengukur baik tidaknya sebuah tabung, untuk pertanyaan ini sudah pernah saya bahas di artikel sebelumnya tentang Analisa CRT TV , Tips mengukur CRT dan Trik layar CRT namun tidak ada salahnya kita mencoba trik lain bukan. Berikut saya paparkan 2 cara lain yang saya ketahui.

Namun berhubung kedua cara ini menurut saya terlalu berbahaya untuk dilakukan khususnya untuk pemula maka saya tidak menyarankan bagi anda yang baru mengenal Service Televisi……DONT TRY THIS AT HOME…. hehe. Terkecuali jika memang anda sudah mengenal betul pin pin pada tabung TV tentu tidak ada masalah.

Cara Pertama

Ok untuk cara pertama, coba lihat kedua gambar dibawah ini :

heater crt Prinsip Kerja CRT TV dan Cara memperbaiki CRT

prinsip kerja tabung tv Prinsip Kerja CRT TV dan Cara memperbaiki CRT

Gambar pertama kurang lebih menggambarkan hubungan antara grid-katoda-heater pada CRT dalam keadaan mati , sedangkan gambar kedua menggambarkan hubungan ketika CRT menyala yaitu heater memanaskan lapisan katoda sehingga elektron mudah ditembakkan.

Nah antara ketiga pin ini tentu memiliki resistansi tertentu bukan!

Apabila kita ukur dengan AVO meter menggunakan skala Ohm Meter dengan skala X 1K , kabel merah kita hubungkan ke katoda dan kabel Hitam dihubungkan dengan Grid ,Bila tabungnya dalam kondisi bagus , jarum avo meter akan bergerak menunjukan angka resistansi sekitar 10k ,namun apabila tabung gambar mengalami kerusakan atau soak atau loyo maka nilai resistansi nya akan besar atau bahkan jarum meter tidak bergerak sama sekali meskipun skala sudah dinaikan jadi x 10k.

Alat yang harus kita siapkan untuk pengujian tabung ini adalah :

1. Power supply atau trafo yang ada output 6volt
2. Multymeter atau AVO meter

coba lihat gambar dibawah ini :

grid crt tv Prinsip Kerja CRT TV dan Cara memperbaiki CRT
Pin heater diberi tegangan 6 Volt dan kita ukur berapa resistansi antara grid dan Katoda apakah sesuai dengan nilai tadi. Ingat, kabel meter warna merah di hubungkan ke katoda dan kabel warna hitam ke grid.

Cara Ke Dua

Cara yang kedua adalah mengukur tanpa melepaskan CRT socket ,artinya mengukur secara langsung dalam keadan hidup atau TV dalam keadaan menyala .

Caranya adalah dengan cara Mengukur tegangan yang keluar dari masing masing katoda ,apabila CRT dalam kondisi bagus tegangan nya akan berkisar 100 volt DC ,tapi kalau yang sudah lemah berkisar 10 volt bahkan kurang ,jadi kalau di hitung secara prosentase apabila keluar 50 volt biasanya kita menyebut kondisi crt 50 persen.

Bagaimana cara mengukurnya ? caranya adalah dengan terlebih dahulu melepaskan resistor yang terhubung ke katoda dari masing masing katoda RGB.

Gambar yang disilang warna merah adalah lokasi untuk memutuskan hubungan nya seperti gambar dibawah ini .

skema crt Prinsip Kerja CRT TV dan Cara memperbaiki CRT

grid crt1 Prinsip Kerja CRT TV dan Cara memperbaiki CRT

Bagaimana, cukup jelas bukan…..sekali lagi untuk pemula..DONT TRY THIS AT HOME…. hehe keukeuh…

Lalu bagaimana untuk memperbaiki tabung TV atau lebih tepatnya me-refresh tabung yang rusak

Gambar di bawah ini adalah rangkaian untuk mendoubler tegangan ac , gunanya untuk membersihkan permukaan katoda yang terkena korosi karena pemakaian dalam jangka waktu lama

service tabung tv Prinsip Kerja CRT TV dan Cara memperbaiki CRT

Komponennya adalah 3 buah IN4007 4 buah elco 4,7uf400v.

Satu lagi saya tambahkan trik untuk merefresh tabung TV, yaitu dengan men-shortkan Screen pada CRT dengan GND!!!! apakah cara ini saya sarankan, Ya dan Tidak. Sedikit Flashback ke kasus dulu, saya pernah menemukan TV Samsung CS7271 ( teknisi kawakan pasti tau TV ini ) CRT buram / hampir tidak ada gambar malah, suara normal. Dengan asumsi tegangan yang mengalir ke Screen CRT normal. Dengan kata lain CRT sudah benar benar rusak. :cry:

service crt11 Prinsip Kerja CRT TV dan Cara memperbaiki CRT

Saya coba trik ini pada TV Samsung CS7271 ini, lalu ternyata Gambar kembali muncul normal……tapi ternyata 6 bulan kemudian CRT kembali mati dan pada saat saya mencoba trik ini untuk kedua kalinya ternyata tidak berhasil. Saya sendiri tidak tahu apa penyebabnya, saya menduga emisi di dalam tabung sudah benar benar berkurang.

Terus terang saya sendiri tidak berani melakukan trik ini pada CRT TV yang termasuk baru.

Kecuali jika memang menurut anda CRT tersebut sudah benar benar mati total. Jika memang hendak melakukan trik ini anda harus berhati hati karena mungkin akan ada percikan yang disebabkan short kaki2 ini.

macam kerusakan Hand phone (HP)

Bahasan pake bahasa inggris,ga sempet translet.....:p
The problem is that the antenna can tedak signal, which causes the antenna connector is improperly installed on the PCB, this usually occurs after Cassing replacement. The antenna is not good condition will cause damage to the IC Section Transmitte PA, with stable performance of the PA to do Transmitte IC continuously because the condition of the antenna connector is improperly installed so that the IC PA to work outside their ability to cause weakness of the PA IC.
IC RF IC PROCESSORMasalah on Hagar is the loss of signal generated, if done manually on the choice of mobile phone network, but can not detect a single operator. Can also cause death total Phones
IC PA (power amplifier)
Problems that arise in the IC PA are:
• The number of deaths, because PA Short occur at IC
• Drop the battery during a call
• Lost Signal, No Access, No network.
• Unable to make emergency calls / 112
• Signal exist, but can not make calls

VCO (Voltage Control oscillator)
The problem arises because of damage to the VCO when the manual is not able to detect all existing Provider, while the second network operator, or detect only one operator only. And also can cause death total in Cell Phones
IC Audio
Problems arising in the audio IC is damage
• Speaker and microphone not working, while the condition Loudspeaker, Microphone and also the road in good condition.
• Contact Service because the IMEI is not read by the device Phones
• No Signal

LOUD SPEAKER
The problem that arises in the loudspeaker is not able to hear other people. Or no sound came out of the plane on the speakers Phones
Microphone
Microphone problems that arise at other people could not hear our voice.
Cage
Problems caused by battery
a. Dead phone
b. Can not recharge batteries
c. Battery Drop

Charging IC
Problems caused by damage to the IC Charging
a. Unable to recharge
b. Swollen battery
c. because such a death or shorting Total

POWER SUPPLY IC (IC regulator)
The problem arises because of damage to the IC Power
a. Number of deaths
b. Insert Sim Card
c. Not Charging
d. Signal No.

SIM CARD SLOT
Problems arose because the damage is on the SIM CARD SLOT
a. Insert Sim Card

IC CPU (CENTRAL PROCESSING UNIT)
Problems arising from damage to the CPU IC
a. Number of deaths
b. Hang
c. Buttons not working
d. LCD not working
e. Signal No.

LCD (Display Liquit Cell)
Problems arose because the damage to the LCD
a. There is no display on screen
b. Striped Screen
c. Opaque screen

IC RAM (RAMDOM MEMORY ACCESS)
Problems caused by damage to the IC RAM
a. Number of deaths
b. Hang Happen

IC FLASH
The problem arises because of damage to the IC FLASH
a. There are some menus can not be opened
b. This can not be re-programmed
c. Number of deaths
d. Hang

Button
The problem arises because of the damage on the keypad
a. One button does not work
b. All the buttons do not function

IC INTERFACE
Problems caused by damage to the interface IC
a. Vibrator, Buzzer and Led Lights not working
b. Hang
c. The number of deaths in the case of short circuitin

Service TV Mati total

jika pesawat televisi tiba-tiba mati, pertama kali yang harus dilakukan adalah :

a. buka smua skrup yang ada.
b. lihat apakah fuse/sekering putus,bila putus coba ganti dengan ukuran ampere yang sama trus nyalain. jika fuse putus lagi berarti daerah power suply yang rusak.
cara mengatasinya :
- Coba ukur elco yang paling besar.ukurannya biasanya 100uf/400v.ukur bolak-balik pake avometer skala 10 ohm.jika keduanya nyambung kemungkinan diode atau transistornya rusak.
- Coba test/ukur dioda yg ada di dekat saklar on/off,ada 4 buah.pake avometer di skala 10 ohm.ukur bolak-balik.jika nyambung keduanya berarti rusak.ganti dgn ukuran yang sama.
- Coba ukur transistor yang besar,berkaki tiga.ukur kaki nomor 2 dan 3 bolak-balik pake avometer skala 10 ohm.jika keduanya nyambung berarti rusak.ganti dengan nomor yang sama.
- jika elco besar diukur sudah tidak nyambung berarti suply udah bagus.coba nyalain lagi
- kalo masih ndak mau nyala coba ukur transistor horizontal yang ada deket plyback.caranya sama dgn diatas.jika rusak ganti dgn nomor yg sama.

ciri - ciri kerusakan pada tuner tv.

mengetahui bagaimana ciri - ciri kerusakan pada tuner tv.
Cara nya adalah sebagai berikut : coba perhatikan pesawat TV anda ,apakah masih ada sedikit saluran yang masih terlihat atau tidak dengan cara berpindah-pindah saluran,terus lakukan langkah berikut ini :
Anda masuk ke MENU lalu ke modus cari (TUNING) manual / semi auto dan bukan fine tuning.coba anda search ( cari program ) dan amati apakah ada saluran atau siaran yang dapat terkunci??Bila tidak , dan siaran terlihat terus lewat tanpa berhenti terkunci, maka kerusakan ada di komponen trafo IF ( 6019, 498U, Eo8L, 9074 dll).Tapi bila siaran berhenti atau terkunci dengan baik maka kemungkinan besar atau bisa dipastikan TUNER rusak.
Tapi apabila setelah pergantian IF sudah benar ,dan siaran TV sudah terisi penuh,matikan TV minimal 1jam.Setel kembali, perhatikan apakah siaran tidak berubah dan tetap bagus seperti pada saat prose searching ,maka selesai .Dan bila ada sedikit perubahan warna atau suara ,berarti tuner mengalami kerusakan dalam hal ini di sebut terjadi pergeseran.Ganti segera tuner.
Komponen Tuner tidak berjalan sendiri.Pastikan supply tegangan untuk tuner adalah normal .Baik untuk VCC-nya (5V/9V/12V) ada dan tegangan 33V untuk tuning ada dan stabil,serta tegangan AGCnya normal sekitar 50-75% dari tegangan catu.
Masalah pada komponen IF menyebabkan TV tidak dapat mengunci, masalah pada tegangan 33V menyebabkan pergeseran siaran atau tidak ada sama sekali jika 33Voltnya tidak ada.
Masalah pada IC program pun bisa menyebabkan tuner tidak bekerja karena setelan besaran tuning ada pada IC program.

PENGGANTI KRISTAL KERAMIK UNTUK SIF PADA TA8690AN

Pernahkah pembaca menemui tv yang menggunakan TA8690AN pada sistem SIF-nya (FM detector) menggunakan kristal keramik (ceramic resonator) 5.5Mc (2 kaki). Berdasarkan pengalaman penulis, banyak merk tv jadul yang menggunakan ic TA8690AN pada sistem detektor fm-nya menggunakan kristal tersebut (contoh: Akari dan Goldstar).

Jika ceramic resonator tersebut rusak (tidak bisa beresonansi), menyebabkan hilangnya suara pada TV bersangkutan (walaupun speaker, volume, av switch dan audio amplifier masih bagus). Di beberapa daerah, misalnya ditempat penulis, tidak ada toko yang menyediakan spare part tersebut. Alhasil, dengan sedikit modifikasi akhirnya bayaran juga.

Seperti halnya resonator, sebagai pengganti ceramic resonator tersebut dapat digunakan rangkaian resonansi paralel (LC). Penulis menggunakan trafo IF untuk tuner FM (bisa ditemukan di bekas tuner umumnya berwarna dasar oranye/jingga), kadang juga menggunakan trafo IF untuk detektor suara pada IF FM (warna biru).

Sebagai ilustrasi, penulis mengambil contoh skema tv Goldstar, detailnya sebelum dan sesudah modifikasi sebagai berikut :



Yang perlu diperhatikan adalah nilai C tambahan pada trafo IF yang dipakai (30 s/d 50pF) sedangkan C dalam trafo IF tidak dilepas (biarkan saja), kapasitor tambahan tersebut dimaksudkan untuk menurunkan frekuensi resonansi dari LC/trafo if, yang sebelumnya diset sekitar 10,7MHz menjadi sekitar 5,5 MHz. Tidak ketinggalan juga, body trafo IF harus dihubungkan kegron dengan sempurna. Setelah terpasang, taruh posisi volume di tengah-tengah, pilih channel TV, silahkan adjust IFT tersebut hingga didapatkan suara yang terbersih.

Anda bisa juga membuat rangkaian SIF eksternal menggunakan rangkaian IF FM yang ada di toko2 (biasanya pakai LA1260), caranya : ganti CF 10.7Mc dengan CF 5.5Mc, tambahkan C senilai 30 s/d 50pF pada lilitan IFT (diparalel), hubungkan input (CF5.5Mc) ke output video (VIF out) sebelum filter video (CF5.5Mc paralel dengan Lilitan), hubungkan output ke audio amplifier, terakhir, adjust IFT hingga ditemukan suara terbersih. Jika kesulitan masalah Volume, gunakan audio amplifier dengan AN5265 untuk audio amplifiernya (tersedia pin DC volume control pada ic tersebut).

Mengenal IC Program TV

Ketika sebuah microcontroller/IC program mendapatkan tegangan kerja IC program tidak langsung ON atau beroperasi. IC program harus melalui tahap-tahap boot up. Tahap-tahap BootUp terdiri dari dua tahap yaitu tahap hardware dan tahap BootUp software. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk bootUp tergantung dari jenis IC/microcontroller dan urutan program yang dijalankan/diprogramkan.

URUTAN BOOT UP

BootUp pada microcontroller terdapat dua jenis yaitu boot up hardware dan boot up software. Tahap-tahap boot up hardware sebagai berikut :

  1. IC program memulai tahap bootup jika tegangan kerja yang diberikan sudah masuk dalam rentang tegangan kerja normalnya.
  2. Osilator kristal yang terdapat pada mulai berosilasi. Fungsi osilator kristal adalah untuk memberikan denyut/clock pada microcontroller.
  3. Setelah ada clock, IC program mengecek dan mengeset hardware/register-register internal dengan nilai-nilai standar. Kemudian IC program menunggu reset melalui pin RESET.
  4. Proses reset ini, dilakukan secara manual atau otomatis oleh perangkat luar. Pada umumnya, TV menggunakan IC Reset untuk mereset program. Contoh IC reset adalah KIA70 (pada tv LG/Goldstar).
  5. Setelah menerima sinyal reset, IC program mulai untuk menjalankan/mengeksekusi software yang terinstall/terprogram sebelumnya (memulai boot up software).

Sedangkan tahap-tahap boot up software sangat tergantung dari urutan-urutan atau statemen-statemen software yang diprogramkan. Karena variasi urutan boot up software sangat banyak dan berbeda-beda antar tiap programmer, maka penulis hanya mengulas secara umumnya saja.
Secara umum, urutan boot up software IC program TV yang semuanya berdasarkan program/berdasarkan keinginan programmer, urutannya sebagai berikut :
  1. IC program mengeset semua register/peralatan internal dengan nilai default/standar.
  2. Membaca data dari memory kemudian disetkan pada register/port-port.
  3. Melakukan proses power on terhadap unit/TV.
  4. Melakukan tahap-tahap monitoring operasi. Misalnya sistem proteksi, hang dan lain-lain.
  5. Terakhir, melakukan monitoring terhadap kejadian/respon-respon terhadap efek pemakaian (tombol/keyboard, remot dll).

TROUBLESHOOTING

Sebelum melakukan troubleshooting, beberapa hal yang perlu diketahui dan penting bagi beroperasinya IC program adalah :
  1. CLOCK, clock adalah pulsa/denyut yang berfungsi sebagai denyut jantung prosesor. Lebar/lama pulsa tergantung dari frekuensi kristal dan program yang telah diprogramkan.
  2. IC RESET, cara kerja IC reset adalah sebagai voltage detector, yaitu mendeteksi tegangan VDD ic program. Jika tegangan VDD sudah mencapai ambang reset, ic tersebut akan mengirimkan pulsa reset (tujuannya untuk mereset program).
  3. INTERUPSI, adalah layanan yang diberikan oleh prosesor untuk mendengarkan respon pemakai/peralatan lain. Ketika prosesor mendapatkan interupsi, prosesor akan menjalankan sub rutin/program tertentu tergantung dari jenis interupsinya. Misalnya pin/port IR, jika ada sinyal IR masuk dan sinyal tersebut diketahui oleh program, maka program akan menjalankan subrutin yang telah diprogramkan. Status/kejadian2 keyboard ketika ada tombol dipencet dan lain-lain.
  4. Jenis port input atau output. PWM/ADC input biasanya digunakan untuk pin AFT, PWM/DAC output digunakan untukvolume, contrast, color, hue, dan lain-lain. Pin logic IO digunakan untuk setting option, reset, tv/av, switching, video ident dan lain-lain.

Karena proses troubleshooting sangat tergantung dari jenis dan bentuk rangkaian, maka disini hanya diulas prosedur umumnya saja. Prosedur troubleshooting/pencarian kerusakan IC program adalah (hardware) :
  1. Cek semua kaki port apakah konslet terhadap VSS/ground atau tidak. Pengukurannya dengan ohm meter pada meter 1K. Harap diperhatikan jenis pin/portnya. Secara umum nilai hambatan normalnya sebagai berikut : PWM input/ADC sekitar 1 s/d 3K, PWM output sekitar 1 s/d 5K dan logic IO sekitar 5K. Jika ditemukan kurang dari nilai tersebut, kemungkinan pin yang dites konslet.
  2. Setelah tidak ditemukan konslet, cek komponen-komponen input antara lain switch dan IR receiver.

Troubleshooting dapat ditemukan setelah mengetahui ciri-ciri IC program yang normal. Ciri-ciri IC program yang normal adalah :
  1. Adanya clock, ditandai dengan adanya tegangan yang bergoyang pada pin SDA/SCL (jika menggunakan multitester jarum). Jika menggunakan ic memory 24Cxx pin SDA pada pin5 dan SCL pada pin6.
  2. Munculnya OSD dilayar, jika dilayar tidak muncul, cek jalur H SYNC, V SYNC, BLK dan OSD oscillator.
  3. IC program dapat beroperasi dengan normal. Tidak panas berlebihan.
  4. Pada umumnya jika pin reset dikonsletkan ke ground sesaat, TV akan standby dan melakukan proses reset lagi.

IC program ngambek, sering disebabkan karena :
  1. Tegangan tidak stabil atau ada ripple.
  2. Switch/IR dalam keadaan mencet trus, sehingga menyebabkan ic program dalam keadaan interupsi (melanjutkan eksekusi program jika interupsi telah dilepas).
  3. Bus error, cek pin SDA/SCL.
  4. Adanya gangguan pada port-port input/output. Port-port tersebut mengalami hold/tertahan.
  5. Software yang terinstal terkorupsi/rusak = IC program harus diganti.

amplifire 300W

Spesifikasi untuk amp ini telah ditingkatkan, dan sekarang direkomendasikan untuk daya tinggi terus menerus menjadi 4 ohm, tapi Anda akan perlu heatsink (kipas pendingin sangat dianjurkan). Ini pada awalnya ditujukan untuk "tugas ringan" berselang, cocok untuk sistem subwoofer disamakan (misalnya menggunakan prinsip ELF - melihat Halaman Proyek untuk info di sirkuit ini). Di mana daya tinggi terus menerus diperlukan, 4 output transistor lain direkomendasikan, kabel dengan cara yang sama seperti Q9, Q10, Q11 dan Q12, dan menggunakan 0,33 ohm resistor emitor.

kekuasaan terus-menerus menjadi 8 ohm biasanya lebih dari 150W (250W untuk ± 70V persediaan), dan dapat digunakan tanpa transistor tambahan pada daya penuh menjadi beban 8 ohm sepanjang hari, setiap hari. Transistor tambahan hanya diperlukan jika ingin melakukan hal yang sama menjadi 4 ohm pada tegangan supply maksimum.

Koneksi yang disediakan untuk SIM Internal (diterbitkan di tempat lain di Halaman Proyek), dan penyaringan disediakan untuk perlindungan RF (R1, C2). input adalah melalui topi 4.7uF bipolar, karena hal ini memberikan banyak kapasitansi dalam ukuran kecil. Karena impedansi, sedikit atau tidak ada degradasi suara akan terlihat. Topi poliester dapat digunakan jika Anda lebih suka - 1uF dengan impedansi masukan nominal 22k akan memberikan frekuensi-3dB dari 7.2Hz, yang cukup cukup rendah untuk setiap sub.

(Q1) pada sirkuit emitor. menggunakan wastafel saat ini di sini untuk memastikan bahwa amp akan menstabilkan cepat pada aplikasi (dan penghapusan) kekuasaan, untuk menghilangkan pergantian ditakuti pada "gedebuk". amp ini sebenarnya pada kondisi operasi yang cukup stabil dengan sesedikit + / -5 volt! Perhatikan juga bahwa ada koneksi untuk SIM (Penurunan Sound Monitor), yang akan menunjukkan kliping lebih baik daripada indikator sirkuit kliping konvensional. Lihat Halaman Proyek untuk rincian tentang membuat sirkuit SIM. Jika Anda merasa bahwa Anda tidak memerlukan kartu SIM, menghilangkan R4 dan R15.

Kelas-driver adalah lagi konvensional, dan menggunakan topi stabilisasi Miller. Komponen ini harus baik keramik 500 V atau perangkat polystyrene linearitas terbaik. Beban kolektor menggunakan prinsip bootstrap bukannya tenggelam saat ini aktif, karena ini lebih murah dan sangat dapat diandalkan (selain itu, aku seperti bootstrap prinsip :-)
Semua driver transistor tiga (Q4, 5 & 6) harus berada di heatsink, dan D2 dan D3 harus berada dalam kontak termal yang baik dengan heatsink driver.
Mengabaikan hal ini akan mengakibatkan pelarian termal, dan amp akan gagal. Untuk beberapa alasan, laporan terakhir tampaknya menyebabkan beberapa kebingungan orang - lihat gambar rangkaian, dan Anda akan melihat heatsink kecil, 3 transistor driver, dan segumpal "putih" (hanya untuk di sebelah kiri kapasitor elektrolitik), yang adalah dua dioda menempel ke heatsink dengan minyak panas. C11 tidak ada pada skema ini.

Hal ini dalam tahap output yang kemampuan daya amp ini terungkap. Output utama adalah serupa dengan banyak desain saya yang lain, namun dengan nilai yang lebih tinggi dari biasanya untuk emitor "" resistor (R16, R17). Tegangan pada resistor ini kemudian digunakan untuk memberikan arus basis untuk perangkat output utama, yang beroperasi secara penuh Kelas-B. Dalam beberapa hal, ini adalah "versi" Quad dumping, tapi tanpa perbaikan, dan pada prinsipnya adalah sama seperti yang digunakan dalam DC300A sama ampli terkenal daya Crown. menggunakan LED hijau standar. Tidak mengunakan kecerahan tinggi atau warna lain, karena mungkin memiliki slighty berbeda tegangan maju, dan ini akan mengubah operasi tenggelam saat ini - ini mungkin jenis miniatur jika diinginkan. Semua resistor 1/4W (sebaiknya film logam), kecuali untuk R10, R11 dan R22, yang jenis film 1W karbon. Semua resistor dengan nilai resistansi yang rendah (3,3 ohm ohm dan 0.33) adalah jenis 5W wirewound.

Amp ini beroperasi di "murni" Kelas-B , distorsi frekuensi tinggi akan relatif tinggi, dan mungkin tidak cocok untuk daya tinggi hi-fi. Pada akhir dari spektrum frekuensi rendah, ada banyak umpan balik negatif, dan distorsi sebenarnya cukup baik, sekitar 0,04% sampai dengan 1kHz.

Osilator kristal

Suatu kristal kuarsa dapat berupa seperti pecahan kaca jendela tipis yang berukuran ¼ sampai dengan 1-inci persegi. Untuk menggunakannya sebagai suatu osilator, maka kristal kuarsa harus dipotong dalam irisan yang tipis dan digosok halus. kristal kuarsa demikian ini mempunyai sifat-sifat tertentu. Jika sebuah kristal dipegang di antara dua pelat logam yang datar dan kedua pelat tersebut ditekan bersama, maka akan timbul suatu ggl yang kecil di antara kedua pelat tersebut, seolah-olah kristal tersebut menjadi baterai pada saat itu. Bila pelat dilepas, kristal melenting kembali ke bentuk semula dan suatu ggl dengan polaritas-berlawanan akan timbul di antara kedua pelat. Dengan cara ini, energi mekanik diubah menjadi energi listrik oleh kristal. Juga, bila suatu ggl diberikan pada kedua pelat, maka kristal akan berubah bentuknya. Jika diberikan ggl dengan polaritas berlawanan, kristal akan berubah bentuk dengan arah berlawanan. Dengan cara ini, energi listrik diubah menjadi energi mekanik oleh kristal. Kedua aksi yang berbalikan pada kristal ini dikenal sebagai efek plezoelektrik. kristal-kristal buatan-manusia seperti lithium tantalite, timah sirkonat, dan timah titanat dalam beberapa hal lebih unggul dari kristal kuarsa alam.

Jika kristal yang terletak di antara dua pelat logam dirangsang-kejut baik dengan tekanan secara fisik maupun dengan muatan listrik, maka kristal tersebut akan bergetar secara mekanik pada frekuensi alamnya dalam waktu singkat dan pada saat yang sama menghasilkan ggl ac di antara kedua pelat. Peristiwa ini menyerupai osilasi elektron teredam pada rangkaian LC dirangsang-kejut. Suatu kristal yang bergetar akan menghasilkan ggl ac jauh lebih lama daripada rangkaian LC bila dirangsang-kejut, karena kristal mempunyai Q yang jauh lebih besar (rugi-rugi lebih kecil) daripada rangkaian LC.

Suatu osilator Kristal penalaan-gerbang penalaan-salur (tuned-gate tuned-drain = TGTD) menggunakan kristal sebagai pengganti tangki LC pada rangkaian gerbangnya (Gambar 11-15). Dalam rangkaian ini kristal bekerja sebagai sebuah rangkaian resonansi-paralel Q-tinggi. Kapasitor penghalang kebocoran-gerbang tidak diperlukan, karena kristal merupakan suatu isolator dan tidak akan menghubung-singkatkan resistor sebagaimana yang terjadi pada kumparan LC.

Bila sakelar? ditutup, tangki LC di dalam rangkaian salur akan dirangsang-kejut menjadi berosilasi oleh suatu gejolak arus ID yang tiba-tiba. Tegangan ac yang timbul pada rangkaian LC ini dibalikkab ke pelat atas kristal melalui kapasitansi dalam (CDG), dan ke pelat bawah kristal melalui Cbp. kristal mulai bergetar dan bekerja sebagai sebuah generator ac dengan sendirinya. Tegangan ggl yang dibangkitkan oleh kristal akan menimbulkan variasi ID pada rangkaian LC. Dengan kedua rangkaian kristal dan LC berosilasi dan saling mengumpan dengan fasa yang tepat, maka keseluruhan rangkaian akan berosilasi sebagai suatu sumber ac yang sangat mantap. Rangkaian LC-nya harus ditala pada frekuensi yang sedikit lebih tinggi dari frekuensi kristal untuk menghasilkan hubungan fasa yang sesuai di antara kedua rangkaian supaya osilasi tetap terpelihara.

Pada keadaan tanpa osilasi pada rangkaian, tidak akan timbul prategangan pada Resistor bocoran-gerbang dan ID akan membesar. Jenis Osilator ini dapat ditala sambil mengamati miliampere meter yang dipasang pada rangkaian salurnya. Suatu penurunan ID pada waktu rangkaian LC ditala merupakan suatu petunjuk bahwa rangkaian sedang berosilasi dan menimbulkan prategangan (bias). Semakin baik kristal berosilasi, semakin besar prategangannya dan semakin kecil ID.

Bila sedang menala suatu tahap kristal, pada waktu tangki LC membesar frekuensinya, rangkaian tiba-tiba akan berosilasi sangat kuat dan ID tiba-tiba turun sampai nilai minimumnya sewaktu frekuensi resonansi kristal tercapai. Akan tetapi, jika rangkain LC berkurang frekuansinya pada waktu ditala, ID pelan-pelan berkurang sampai pada nilai minimumnya dan kemudian melonjak ke maksimum pada waktu rangkaian berhenti berosilasi. Hal ini merupakan karakteristik penalaan dari semua rangkaian TGTD.

Suatu nilai ID minimum menunjukkan adanya osilasi terbesar pada kristal (juga pemanasan kristal terbesar), tetapi tidakperlu berarti menunjukkan keadaan kerja yang optimum. Agar bekerja dalam keadaan paling baik, nilai ID sebaiknya sekitar 20% di atas minimumnya. Hal ini juga memungkinkan bagi rangkaian untuk segera mulai bekerja dengan sendirinya (penting pada pemancar telegrafi-radio). Pada saat rangkaian LC-nya diatur, frekuensi osilasinya dapat berubah sampai sebesar satu kilohertz.

Frekuensi osilasi pada kristal ditentukan oleh bahannya, ketebalan, ukuran fisik, sudut potongan, tekanan pada pelat, jenis rangkaian, dan suhu. Dapat juga mengubah besarnya frekuensi osilasi kristal hanya sebesar beberapa hertz dengan cara menghubungkannya pada sebuah kapasitor variabel kecil secara paralel atau menserikannya dengan induktansi variabel yang kecil. (kapasitansi atau induktansi yang terlalu besar akan menghentikan osilasi dari kristal tersebut.) Penggantian suatu komponen aktif pada sebuah osilator biasanya akan sedikit mengubah besarnya frekuensi osilasi. Bahkan jika pabrik menunjukkan suatu frekuensi osilasi tertentu pada sebuah kristal, maka dapat saja kristal tersebut berosilasi beberapa hertz lebih tinggi atau lebih rendah, tergantung pada rangkaian yang digunakan.

kristal frekuensi-rendah mungkin memerlukan sebuah kapasitor kecil yang dipasang di antara salur dan gerbang untuk memperbasar umpan-balik secukupnya agar terjadi osilasi. Kapasitansi umpan-balik yang berlebihan dapat mengakibatkan retaknya kristal jika digunakan tegangan catu daya lebih dari 100 V.

Meskipun di dalam penjelasan telah digunakan pengertian getaran ketebalan kristal tipis, namun jika sebuah kristal dipotong dari kuarsa pada sudut yang benar, maka kristal akan bergetar dari sudut ke sudut (menggeser = shear) atau dari ujung ke ujung (membujur = longitudinal). Cara yang terakhir akan menghasilkan frekuensi osilasi yang jauh lebih rendah bila digunakan kristal berukuran sama. kristal seringkali bersepuh-perak pada kesua permukaan datarnya, dengan kawat penghubung yang disolder di tengah-tengah masing-masing permukaan perak tersebut. kristal dapat juga bergetar dengan melentur bolak-balik (flexurally), memuntir (torsionally), atau pada waktu bersamaan bergetar dengan kedua cara tersebut.

Meskipun kristal mempunyai frekuensi yang benar-benar stabil, namun jika terdapat perubahan tegangan dc akan menggeser frekuensi osilasi. Disarankan agar pada osilator digunakan catu daya dengan regulasi yang baik.

pembanding (komparator)

Komparator adalah sebuat rangkaian yang dapat membandingkan besar tegangan masukan. Komparator biasanya menggunakan Op-Amp sebagai piranti utama dalam rangkaian.Vref di hubungkan ke +V supply, kemudian R1 dan R2 digunakan sebagai pembagi tegangan, sehingga nilai tegangan yang di referensikan pada masukan + op-amp adalah sebesar :V = [R1/(R1+R2) ]

Vsupply Op-amp tersebut akan membandingkan nilai tegangan pada kedua masukannya, apabila masukan (-) lebih besar dari masukan (+) maka, keluaran op-amp akan menjadi sama dengan – Vsupply, apabila tegangan masukan (-) lebih kecil dari masukan (+) maka keluaran op-amp akan menjadi sama dengan + Vsupply. Jadi dalam hal ini jika Vinput lebih besar dari V maka keluarannya akan menjadi – Vsupply, jika sebaliknya, Vinput lebih besar dari V maka keluarannya akan menjadi + Vsupply. Untuk op-amp yang sesuai untuk di pakai pada rangkaian op-amp untuk komparator biasanya menggunakan op-amp dengan tipe LM339 yang banyak di pasaran.

Komparator merupakan rangkaian elektronik yang akan membandingkan suatu input dengan referensi tertentu untuk menghasilkan output berupa dua nilai (high dan low). Suatu komparator mempunyai dua masukan yang terdiri dari tegangan acuan (Vreference) dan tegangan masukan (Vinput) serta satu tegangan ouput (Voutput).

Dalam operasinya opamp akan mempunyai sebuah keluaran konstan yang bernilai"low" saat Vin lebih besar dari Vrefferensi dan "high" saat Vin lebih kecil dari Vrefferensi atau sebaliknya. Nilai low dan high tersebut akan ditentukan oleh desain dari komparator itu sendiri. Keadaan output ini disebut sebagai karakteristik output komparator.

kerja dari komparator hanya membandingkan Vin dengan Vref-nya maka dengan mengatur Vref, kita sudah mengatur kepekaan sensor terhadap perubahan tingkat intensitas cahaya yang terjadi. Dimana semakin rendah Vref semakin sensitif komparator terhadap perubahan tegangan Vin yang diakibatkan oleh perubahan intensitas cahaya.


Inverter DC to AC using IC 555

This DC-to-AC inverter schematic produces an AC output at line frequency and voltage. The 555 is configured as a low-frequency oscillator, tunable over the frequency range of 50 to 60 Hz by Frequency potentiometer R4.

The 555 feeds its output (amplified by Q1 and Q2) to the input of transformer T1, a reverse-connected filament transformer with the necessary step-up turns ratio. Capacitor C4 and coil L1 filter the input to T1, assuring that it is effectively a sine wave. Adjust the value of T1 to your voltage.

The output (in watts) is up to you by selecting different components.

Input voltage is anywhere from +5V to +15Volt DC, adjust the 2700uF cap's working voltage accordingly.
Replacement types for Q1 are: TIP41B, TIP41C, NTE196, ECG196, etc. Replacement types for Q2 are: TIP42B, TIP42C, NTE197, ECG197, etc. Don't be afraid to use another type of similar specs, it's only a transistor... ;-)

Parts List:

R1 = 10K
R2 = 100K
R3 = 100 ohm
R4 = 50K potmeter, Linear
C1,C2 = 0.1uF
C3 = 0.01uF
C4 = 2700uF
Q1 = TIP41A, NPN, or equivalent
Q2 = TIP42A, PNP, or equivalent
L1 = 1uH
T1 = Filament transformer, your choice

If the whole thing is working, good. If not, relax and don't get frustrated. Do the following checks:

  1. You have connected the filament transformer in REVERSE yes?
  2. If not, disconnect the power and reverse. If you have, disconnect the transformer and measure the voltage after L1 and ground.
  3. Just in case, GROUND for this circuit is same as negative (-).
  4. Q1/Q2 are oposites, e.i. npn/pnp.
  5. Is your 555 perhaps defective? Disconnect R3 from pin 3 and check pin 3 for a pulse.
  6. Check your transistors to make sure they are not defective.
Error fix: Pin 7 and 2 were reversed. Original pinout was correct.



Rangkaian Inverter DC-AC ini menghasilkan tegangan keluaran AC seperti tegangan jala-jala. IC 555 dikonfigurasikan sebagai osilator frekuensi rendah. Frekuensi bisa diubah dari 50 ke 60 Hz dengan mengubah potensiometer frekuensi R4.

Charger Accu 12 V Automatic

This charger will charge any 12V lead acid battery including flooded, gel and AGM. It is fully automatic and will charge at a rate up to about 4A until the battery voltage reaches a preset point at which it will switch to a very low current float charge.

If the battery voltage drops again the charger will begin charging until the voltage once again reaches the cut off point. In this way it can be left connected to a battery indefinitely to maintain full charge without causing damage. An LED indicates when the battery is fully charged.

R2 will have to be adjusted to set the proper finish charge voltage. Flooded and gel batteries are generally charged to 13.8V. If you are cycling the battery (AGM or gel) then 14.5V to 14.9V is generally recommended by battery manufacturers.

To set up the charger, set the pot to midway, turn on the charger and then connect a battery to it's output. Monitor the charge with a voltmeter until the battery reaches the proper end voltage and then adjust the pot until the LED glows steadily. The charger has now been set. To charge multiple battery types you can mount the pot on the front of the case and have each position marked for the appropriate voltage.

Q1 will need a heatsink. If the circuit is mounted in a case then a small fan might be necessary and can generally be powered right off the output of D1.

T1 is a transformer with a primary voltage appropriate to your location (120V, 220V, etc.) and a secondary around 12V. Using a higher voltage secondary (16V-18V) will allow you to charge 16V batteries sometimes used in racing applications.

If the circuit is powered off, the battery should be disconnected from it's output otherwise the circuit will drain the battery slowly.





Charger aki ini bisa digunakan untuk aki jenis apa saja. Rangkaian ini otomatis, mampu mengisi aki dengan arus 4 A hingga voltase aki mencapai titik tertentu. Pada titik ini arus pengisian menjadi sangat kecil.

Jika voltase aki berkurang lagi, rangkaian akan kembali mengisi aki hingga mencapai titik voltase tadi. Jadi, rangkaian bisa tetap disambungkan ke aki agar aki selalu dalam kondisi penuh tanpa harus takut merusak aki. Sebuah LED akan menyala untuk menandakan bahwa aki sudah penuh.


Komponennya

Komponen
Jumlah.
Ukuran
Pengganti
R1, R32330 Ohm 1/4W Resistor
R21100 Ohm 1/4W Pot
R4, R5, R7, R8482 Ohm 2W Resistor
R61100 Ohm 1/4W Resistor
R911K 1/4W Resistor
C11220uF 25V Electrolytic Capacitor
D11P600 DiodeDiode penyearah 50 V 5 A atau yang lebih besar lagi
D211N4004 Diode1N4002, 1N4007
D315.6V Zener Diode
D41LED (Merah, Hijau, atau Kuning)

Q11BT136 TRIAC
Q21BRX49 SCR
T1112V 4A TransformerLihat Catatan
F113A Sekering
S11SPST Switch, 120VAC 5A
Lain-lain1Kabel, PCB, Heatsink untuk U1, Casing, Jepit buaya untuk aki mobil, sekering dan rumah sekering


Catatan:

  1. R2 harus diatur untuk menentukan batas voltase yang diinginkan. Aki basah biasanya di-charge dengan voltase 13,8 V, sedangkan aki kering dan semi kering 14,5 - 14,9 V. Cara mengesetnya, putar potensio R2 hingga berada di posisi tengah, hidupkan charger, pasang aki yang akan di-charge. Amati proses pengisian dengan voltmeter hingga voltase aki mencapai voltase yang diinginkan. Kemudian putar potensio R2 hingga LED menyala. Charger sudah siap digunakan sekarang. Untuk men-charge berbagai macam tipe aki, lakukan hal yang sama untuk tiap aki dan tandai posisi potensiometer R2 untuk tiap tipe aki.
  2. Q1 harus diberi heatsink. Jika rangkaian dikemas dalam casing, maka diperlukan fan kecil yang bisa dicatu dari keluaran D1.
  3. T1 adalah transformator dengan voltase primer sesuai dengan voltase lingkungan kerja Anda, dan sekundernya sekitar 12V. Dengan voltase yang lebih tinggi (16 - 18V), Anda bisa men-charge aki dengan voltase 16V.
  4. Jika rangkaian dimatikan, aki harus dilepas dari rangkaian, jika tidak maka rangkaian akan menguras aki pelan-pelan.

filter-band pass

Ada aplikasi di mana band tertentu, atau menyebarkan, atau frekuensi harus disaring dari jangkauan yang lebih luas dari sinyal campuran. Filter circuits can be designed to accomplish this task by combining the properties of low-pass and high-pass into a single filter. Filter sirkuit dapat didesain untuk menyelesaikan tugas ini dengan menggabungkan sifat-sifat low-pass dan tinggi masuk ke filter tunggal. The result is called a band-pass filter. Hasilnya disebut band-pass filter. Creating a bandpass filter from a low-pass and high-pass filter can be illustrated using block diagrams: (Figure below ) Membuat filter bandpass dari lulus-rendah dan yang tinggi-pass filter dapat digambarkan menggunakan diagram blok: (Gambar di bawah ini )

System level block diagram of a band-pass filter. Tingkat sistem blok diagram dari band-pass filter.

What emerges from the series combination of these two filter circuits is a circuit that will only allow passage of those frequencies that are neither too high nor too low. Apa yang muncul dari kombinasi seri dari dua rangkaian filter adalah sirkuit yang hanya akan memungkinkan bagian dari frekuensi yang tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Using real components, here is what a typical schematic might look like Figure below . Menggunakan komponen nyata, di sini adalah apa yang khas skematis dapat terlihat seperti Gambar di bawah ini . The response of the band-pass filter is shown in (Figure below ) Tanggapan dari band-pass filter ditampilkan dalam (Gambar di bawah ini )

Capacitive band-pass filter. Capacitive band-pass filter.

capacitive bandpass filter kapasitif bandpass filter      
v1 1 0 ac 1 sin v1 1 0 1 ac dosa
r1 1 2 200 r1 1 2 200
c1 2 0 2.5u c1 2 0 2.5u
c2 2 3 1u c2 2 3 1u
rload 3 0 1k rload 3 0 1k
.ac lin 20 100 500 ac lin. 20 100 500
.plot ac v(3) plot v ac (3.)
.end . Akhir

The response of a capacitive bandpass filter peaks within a narrow frequency range. Respon dari puncak filter bandpass kapasitif dalam rentang frekuensi sempit.

Band-pass filters can also be constructed using inductors, but as mentioned before, the reactive “purity” of capacitors gives them a design advantage. Band-pass filter juga dapat dibangun dengan menggunakan induktor, tapi seperti yang disebutkan sebelumnya, kemurnian "reaktif" kapasitor memberikan mereka keuntungan desain. If we were to design a bandpass filter using inductors, it might look something like Figure below . Jika kita mendesain filter bandpass menggunakan induktor, mungkin terlihat seperti Gambar di bawah ini .

Inductive band-pass filter. Induktif band-pass filter.

The fact that the high-pass section comes “first” in this design instead of the low-pass section makes no difference in its overall operation. Kenyataan bahwa bagian bernilai tinggi datang "pertama" dalam desain bukan bagian low-pass ada bedanya beroperasi secara keseluruhan. It will still filter out all frequencies too high or too low. Ia masih akan menyaring semua frekuensi terlalu tinggi atau terlalu rendah.

While the general idea of combining low-pass and high-pass filters together to make a bandpass filter is sound, it is not without certain limitations. Sedangkan gambaran umum tentang menggabungkan low-pass dan high-pass filter sama untuk membuat sebuah filter bandpass adalah suara, itu bukan tanpa batasan tertentu. Because this type of band-pass filter works by relying on either section to block unwanted frequencies, it can be difficult to design such a filter to allow unhindered passage within the desired frequency range. Karena jenis ini band-pass filter bekerja dengan mengandalkan pada kedua bagian untuk memblokir frekuensi yang tidak diinginkan, bisa sulit untuk merancang filter seperti untuk memungkinkan tanpa hambatan bagian dalam rentang frekuensi yang diinginkan. Both the low-pass and high-pass sections will always be blocking signals to some extent, and their combined effort makes for an attenuated (reduced amplitude) signal at best, even at the peak of the “pass-band” frequency range. Kedua bagian low-pass dan bernilai tinggi akan selalu memblokir sinyal hingga batas tertentu, dan usaha bersama mereka untuk membuat amplitudo (dilemahkan dikurangi) sinyal pada terbaik, bahkan pada puncak band "-pass" rentang frekuensi. Notice the curve peak on the previous SPICE analysis: the load voltage of this filter never rises above 0.59 volts, although the source voltage is a full volt. Perhatikan puncak kurva pada analisis SPICE sebelumnya: tegangan beban filter ini tidak pernah naik di atas 0,59 volt, walaupun sumber tegangan adalah volt penuh. This signal attenuation becomes more pronounced if the filter is designed to be more selective (steeper curve, narrower band of passable frequencies). Peredaman sinyal ini menjadi lebih jelas jika filter ini dirancang untuk lebih selektif (kurva curam, band frekuensi yang dilalui sempit).

There are other methods to achieve band-pass operation without sacrificing signal strength within the pass-band. Ada metode lain untuk mencapai operasi band-pass tanpa mengorbankan kekuatan sinyal dalam band-pass. We will discuss those methods a little later in this chapter. Kita akan membahas metode-metode sedikit kemudian dalam bab ini.

  • REVIEW: TINJAUAN:
  • A band-pass filter works to screen out frequencies that are too low or too high, giving easy passage only to frequencies within a certain range. Sebuah band-pass filter berfungsi untuk menyaring frekuensi yang terlalu rendah atau terlalu tinggi, memberi jalan mudah hanya untuk frekuensi dalam kisaran tertentu.
  • Band-pass filters can be made by stacking a low-pass filter on the end of a high-pass filter, or vice versa. Band-pass filter dapat dibuat dengan susun filter low-pass di ujung filter bernilai tinggi, atau sebaliknya.
  • “Attenuate” means to reduce or diminish in amplitude. "Gepeng" berarti untuk mengurangi atau mengurangi amplitudo. When you turn down the volume control on your stereo, you are “attenuating” the signal being sent to the speakers. Ketika Anda menolak kontrol volume pada stereo Anda, Anda adalah "pelemahan" sinyal yang dikirim ke speaker.

filter- high pass

tugas Sebuah penyaring bernilai tinggi adalah hal yang berlawanan dari low pass filter-: menawarkan jalan yang mudah sinyal frekuensi tinggi dan bagian sulit sinyal frekuensi rendah. As one might expect, the inductive (Figure below ) Sebagai salah satu bisa diperkirakan, Gambar (induktif di bawah ini ) and capacitive (Figure below ) versions of the high-pass filter are just the opposite of their respective low-pass filter designs: dan kapasitif (Gambar bawah ) versi-pass filter tinggi hanya kebalikan dari masing-masing desain low-pass filter:

Capacitive high-pass filter. Kapasitif tinggi-pass filter.

The capacitor's impedance (Figure above ) Kapasitor's impedansi (Gambar di atas ) increases with decreasing frequency. meningkat dengan frekuensi menurun. (Figure below ) This high impedance in series tends to block low-frequency signals from getting to load. (Gambar di bawah ) ini impedansi tinggi dalam seri cenderung untuk memblokir sinyal frekuensi rendah dari sampai ke beban.

capacitive highpass filter kapasitif highpass filter   
v1 1 0 ac 1 sin v1 1 0 1 ac dosa
c1 1 2 0.5u c1 1 2 0.5u
rload 2 0 1k rload 2 0 1k
.ac lin 20 1 200 ac lin. 20 1 200
.plot ac v(2) plot v ac (2.)
.end . Akhir

The response of the capacitive high-pass filter increases with frequency. Tanggapan kapasitif bernilai tinggi meningkat filter dengan frekuensi.

Inductive high-pass filter. Induktif tinggi-pass filter.

The inductor's impedance (Figure above ) Induktor's impedansi (Gambar di atas ) decreases with decreasing frequency. menurun dengan frekuensi menurun. (Figure below ) This low impedance in parallel tends to short out low-frequency signals from getting to the load resistor. (Gambar di bawah ) ini secara paralel impedansi rendah cenderung rendah dari frekuensi sinyal pendek dari mendapatkan ke resistor beban. As a consequence, most of the voltage gets dropped across series resistor R 1 . Akibatnya, sebagian besar tegangan yang akan turun di seri resistor R 1.

inductive highpass filter induktif highpass filter 
v1 1 0 ac 1 sin v1 1 0 1 ac dosa
r1 1 2 200 r1 1 2 200
l1 2 0 100m l1 2 0 100m
rload 2 0 1k rload 2 0 1k
.ac lin 20 1 200 ac lin. 20 1 200
.plot ac v(2) plot v ac (2.)
.end . Akhir

The response of the inductive high-pass filter increases with frequency. Tanggapan induktif bernilai tinggi meningkat filter dengan frekuensi.

This time, the capacitive design is the simplest, requiring only one component above and beyond the load. Kali ini, desain kapasitif adalah sederhana, hanya membutuhkan satu komponen di atas dan di luar beban. And, again, the reactive purity of capacitors over inductors tends to favor their use in filter design, especially with high-pass filters where high frequencies commonly cause inductors to behave strangely due to the skin effect and electromagnetic core losses. Dan, sekali lagi, kemurnian reaktif kapasitor induktor cenderung lebih mendukung penggunaannya dalam desain filter, terutama dengan tinggi-pass filter di mana frekuensi tinggi sering menyebabkan induktor untuk berperilaku aneh karena pengaruh kulit dan kerugian inti elektromagnetik.

As with low-pass filters, high-pass filters have a rated cutoff frequency , above which the output voltage increases above 70.7% of the input voltage. Seperti-pass filter rendah,-pass filter tinggi memiliki frekuensi cutoff rate, yang meningkat di atas tegangan output di atas 70,7% dari tegangan input. Just as in the case of the capacitive low-pass filter circuit, the capacitive high-pass filter's cutoff frequency can be found with the same formula: Seperti halnya dalam kasus rangkaian low-pass filter kapasitif, frekuensi cutoff filter kapasitif bernilai tinggi dapat ditemukan dengan rumus yang sama:

In the example circuit, there is no resistance other than the load resistor, so that is the value for R in the formula. Pada rangkaian contoh, tidak ada perlawanan selain resistor beban, sehingga adalah nilai untuk R dalam rumus.

Using a stereo system as a practical example, a capacitor connected in series with the tweeter (treble) speaker will serve as a high-pass filter, imposing a high impedance to low-frequency bass signals, thereby preventing that power from being wasted on a speaker inefficient for reproducing such sounds. Menggunakan sistem stereo sebagai contoh praktis, kapasitor yang terhubung secara seri dengan tweeter (treble) pembicara akan berfungsi sebagai penyaring bernilai tinggi, memberlakukan impedansi tinggi untuk sinyal bass frekuensi rendah, sehingga mencegah kekuatan yang dari pada disia-siakan tidak efisien untuk mereproduksi suara pembicara tersebut. In like fashion, an inductor connected in series with the woofer (bass) speaker will serve as a low-pass filter for the low frequencies that particular speaker is designed to reproduce. Dengan cara seperti, induktor dihubungkan secara seri dengan woofer (bass) pembicara akan berfungsi sebagai filter low-pass untuk frekuensi rendah yang pembicara khusus dirancang untuk mereproduksi. In this simple example circuit, the midrange speaker is subjected to the full spectrum of frequencies from the stereo's output. Dalam rangkaian contoh sederhana, speaker midrange tunduk pada spektrum penuh frekuensi dari output stereo itu. More elaborate filter networks are sometimes used, but this should give you the general idea. Lebih filter jaringan rumit yang kadang-kadang digunakan, tetapi ini harus memberikan gambaran umum. Also bear in mind that I'm only showing you one channel (either left or right) on this stereo system. Juga ingat bahwa aku hanya menunjukkan kepada Anda satu saluran (baik kiri atau kanan) pada sistem stereo. A real stereo would have six speakers: 2 woofers, 2 midranges, and 2 tweeters. Sebuah stereo sesungguhnya memiliki enam speaker: 2 woofer, 2 midranges, dan 2 tweeter.

High-pass filter routes high frequencies to tweeter, while low-pass filter routes lows to woofer. High-pass filter rute frekuensi tinggi ke tweeter, sedangkan low-pass filter lows rute ke woofer.

For better performance yet, we might like to have some kind of filter circuit capable of passing frequencies that are between low (bass) and high (treble) to the midrange speaker so that none of the low- or high-frequency signal power is wasted on a speaker incapable of efficiently reproducing those sounds. Untuk kinerja lebih baik lagi, kita mungkin ingin memiliki beberapa jenis rangkaian filter mampu melewatkan frekuensi yang antara rendah (bass) dan tinggi (treble) ke speaker midrange supaya tidak ada kekuatan-rendah atau sinyal frekuensi tinggi yang terbuang pada seorang pembicara efisien mampu mereproduksi suara-suara itu. What we would be looking for is called a band-pass filter, which is the topic of the next section. Apa yang kita akan mencari disebut band-pass filter, yang merupakan topik bagian berikutnya.

  • REVIEW: TINJAUAN:
  • A high-pass filter allows for easy passage of high-frequency signals from source to load, and difficult passage of low-frequency signals. Sebuah penyaring bernilai tinggi memungkinkan bagian mudah dari sinyal frekuensi tinggi dari sumber ke beban, dan bagian yang sulit sinyal frekuensi rendah.
  • Capacitive high-pass filters insert a capacitor in series with the load; inductive high-pass filters insert a resistor in series and an inductor in parallel with the load. Kapasitif tinggi-pass filter menyisipkan sebuah kapasitor secara seri dengan beban; induktif tinggi-pass filter memasukkan sebuah resistor secara seri dan induktor secara paralel dengan beban. The former filter design tries to “block” the unwanted frequency signal while the latter tries to short it out. Desain mantan filter mencoba "blok" sinyal frekuensi yang tidak diinginkan sedangkan yang kedua akan mencoba pendek itu.
  • The cutoff frequency for a high-pass filter is that frequency at which the output (load) voltage equals 70.7% of the input (source) voltage. Frekuensi cutoff untuk-pass filter adalah bahwa frekuensi tinggi di mana output (beban) tegangan sama dengan 70,7% dari input (sumber) tegangan. Above the cutoff frequency, the output voltage is greater than 70.7% of the input, and vice versa. Di atas cutoff frekuensi, tegangan output lebih besar dari 70,7% dari masukan, dan sebaliknya.