My Link

Photobucket

Cara mengukur Tegangan Pada Bagian-bagian TV

Teganan diukur dalam skala DC kabel hitam multitester atau avometer tempelkan pada jalur negatif bisa diselipkan pada kabel perak yang ada di tabung yang tidak pakai pembungkus.
Selanjutnya tinggal diukur tegangan-tegangan yang ada.

Untuk tegangan 180v bisa diukur pada kaki positif elko yang 250v di PCB RGB tabung.
Caranya tempel pin kabel merah multitester atau avometer.
Tegangan 110v untuk TV 14″-21″ dan 130v untuk 25″-29″ pada B+ flyback (FBT) cari jalur yang ada elko 160v, caranya ukur pada kaki positif elconya.
Untuk tegangan 12vsilahkan ukur pada kaki pinggir kanan IC 7812.
Untuk tegangan 5v silahkan ukur pada kaki kanan IC 7805.
Untuk tegangan 33v silahkan cari dikaki B+ pada TUNER.

Untuk pengukuran TV cina dengan memakai multitester atau avometer
Jika menggunakan groun CRT hasij pengukuran biasanya kuran pas,tetapi kalau TV lainya bisa pakai groun CRT.
Untuk pengukuran tegangan pada masing-masing bagian untuk TV CINA adalah:
Caranya amati ground pada skunder trafo Switching biasanya jalur agak lebar, silahkan solder kabel secukupnya untuk menyambungkan pin hitam dari multitester atau avometer gunakan pin merah dari multitester atau avometer.

  • Untuk mengukur 90v-300v pakai skala 250 DCV.
  • Untuk mengukur 12v-40v gunakan skala 50 DCV
  • Untuk mengukur tegangan 1v-9v pakai skala 10 DCVCara mengukur tegangan di yoke dan di plyback adalah;
  • Dari yoke horisontal=Vcc 110v DC, AC-nya bisa 1000v degan colok merah dipindahkan di output dan di gunakan seolah dB meter.
  • Dari yoke pertikal 24 DC model sekarang,kecuali pakai kopel C=1/2 Vcc. Sedangkan IC-nya bisa 120v AC (pakai dB meter)
  • Di FBT Vcc kolector;110v DC, AC-nya bisa 1000v.
  • Di FBT Vcc filement/heater bisa 5v-5,5v AC.
  • Di FBT tegangan anoda 20-32k volt diukur dengan probe HV 40kv yang ditambahkan pada multitester 1000v DC.
  • Tegangan lain tergantung model dan jenis TV ada yang keluaran 180v untuk RGB, Vidio Amp diambilkan dari FBT.
  • Ada 24v dan 46v vertikal FBT, juga 12-18v tergantung merek dan tipenya.
  • Tegangan Fokus sekitar 600v DC dan screen 400v DC.
  • Konfigurasi Pin Tabung CRT

    Pembahasan kali ini adalah untuk mengetahui pin-pin pada Tabung CRT bermacam-macam dari berbagai jenis.

    Dari pin-pin Tabung CRT yang ada di pasaran, ada yang berleher kecil dan ada yang berleher besar diataranya adalah:

    Gambar dibawa ini adalah tabung berleher kecil

    Sedangkan gambar dibawa ini adalah tabung berleher besar

    Susunan-susunan pin pada tabung CRT sebagai berikut adalah:

    Teori Elektromagnet


    Kali ini kita akan membahas tentang elektromagnet karena , penerapan dalam komponen atau rangkaian elektronika sendiri sangat penting , seperti pada Transformator yang menggunakan prinsip tersebut....
    gak usah pake basa basi lagi , langsung sikat materi nya....hehe



    Elektromagnet adalah prinsip pembangkitan magnet dengan menggunakan arus listrik. Aplikasi praktisnya kita temukan pada motor listrik, speaker, relay dsb. Sebatang kawat yang diberikan listrik DC arahnya meninggalkan kita (tanda silang), maka disekeliling kawat timbul garis gaya magnet melingkar, lihat gambar 1. Sedangkan gambar visual garis gaya magnet didapatkan dari serbuk besi yang ditaburkan disekeliling kawat beraliran listrik.


    Gambar 1. Prinsip elektromagnetik.

    Sebatang kawat pada posisi vertikal diberikan arus listrik DC searah panah, maka arus menuju keatas arah pandang (tanda titik). Garis gaya magnet yang membentuk selubung berlapis lapis terbentuk sepanjang kawat. Garis gaya magnet ini tidak tampak oleh mata kita, cara melihatnya dengan serbuk halus besi atau kompas yang didekatkan dengan kawat penghantar tsb. Kompas menunjukkan bahwa arah garis gaya sekitar kawat melingkar. Arah medan magnet disekitar penghantar sesuai arah putaran sekrup (James Clerk Maxwell, 1831-1879). arah arus kedepan (meninggalkan kita) maka arah medan magnet searah putaran sekrup kekanan. Sedangkan bila arah arus kebelakang (menuju kita) maka arah medan magnet adalah kekiri.

    Gambar 2. Garis magnet membentuk selubung seputar kawat berarus.
    Add caption


    Gambar 3. Prinsip putaran sekrup

    Aturan sekrup mirip dengan hukum tangan kanan yang menggenggam, dimana arah ibu jari menyatakan arah arus listrik mengalir pada kawat. Maka keempat arah jari menyatakan arah dari garis gaya elektromagnet yang ditimbulkan.

    Arah aliran arus listrik DC pada kawat penghantar menentukan arah garis gaya elektromagnet. Arah arus listrik DC menuju kita (tanda titik pada penampang kawat), arah garis gaya elektromagnet melingkar berlawanan arah jarum jam. Ketika arah arus listrik DC meninggalkan kita (tanda silang penampang kawat), garis gaya elektromagnet yang ditimbulkan melingkar searah dengan jarum jam (sesuai dengan model mengencangkan sekrup). Makin besar intensitas arus yang mengalir semakin kuat medan elektro-magnet yang mengelilingi sepanjang kawat tersebut.


    Gambar 4. Elektromagnetik sekeliling kawat.

    Elektromagnet pada Belitan Kawat

    Jika sebuah kawat penghantar berbentuk bulat dialiri arus listrik I sesuai arah panah, maka disekeliling kawat timbul garis gaya magnet yang arahnya secara gabungan membentuk kutub utara dan kutub selatan. Makin besar arus listrik yang melewati kawat, maka akan semakin kuat medan elektromagnetik yang ditimbulkannya.

    Gambar 5. Kawat melingkar berarus membentuk kutub magnet

    Jika beberapa belitan kawat digulungkan membentuk sebuah coil atau lilitan, dan kemudian dipotong secara melintang maka arah arus ada dua jenis. Kawat bagian atas bertanda silang (meninggalkan kita) dan kawat bagian bawah bertanda titik (menuju kita).


    Gambar 6. Belitan kawat membentuk kutub magnet.

    Hukum Tangan Kanan

    Hukum tangan kanan untuk menjelas kan terbentuknya garis gaya elektromagnet pada sebuah gulungan atau coil dapat dilihat pada gambar 7. Dimana sebuah
    gulungan kawat coil dialiri arus listrik, maka arah arusnya ditunjukkan sesuai dengan empat jari tangan kanan, sedangkan kutub magnet yang dihasilkan ditunjukkan dengan ibu jari untuk arah kutub utara dan kutub selatan arah lainnya.

    Gambar 7. Hukum tangan kanan.

    Untuk menguatkan medan magnet yang dihasilkan pada gulungan dipasangkan inti besi dari bahan ferromagnet, sehingga garis gaya elektromagnet menyatu. Aplikasinya dipakai pada coil kontaktor atau relay.

    Rangkaian Pembanding Tegangan

    Ini adalah sirkuit Tegangan komparator dapat menggunakan menunjukkan tegangan masukan berbeda dari dua batasan yang telah ditentukan, V1 dan V2.

    Salah satu aplikasi sini adalah untuk memantau aki mobil 12V. V1 dapat diatur untuk 14V dan V2 untuk 11V sehingga memberikan indikasi lebih dari biaya atau baterai lemah. Op-amp yang digunakan di sini adalah MOSFET CA3140. Mereka digunakan untuk keuntungan karena mereka memiliki kurang offset tegangan keluaran dan dapat beralih ke 0volts dekat. Jika ada penggunaan lainnya op-amp seperti LF351 atau CA741 akan perlu untuk memiliki kontrol null offset. Ini hanya 10k preset mencapai antara pin 1, dan 5 wiper dihubungkan ke suplai negatif op-amp atau 4 pin. Berikut ini adalah gambar skematik

    Rangkaian pembanding Tegangan Sederhana

    Dengan rangkaian ini op-amp akan menghidupkan LED jika tegangan input keluar dari batas, kedua dioda 1N4148 untuk membentuk "DAN"-gate di output. Tegangan masukan ke dipantau diberi makan melalui serangkaian 10k resistor pada input kedua-amp op. Jika tegangan input lebih besar dari batas yang ditetapkan oleh V1 itu akan CA3140 ayunan keluaran ke lampu suplai tegangan dan LED hampir penuh. Demikian pula, jika tegangan input kurang dari batas yang ditetapkan oleh V2 op-amp akan berayun ke Vcc dan lampu LED.

    IC CA3140 Deskripsi

    CA3140 adalah penguat operasional sirkuit terpadu yang menggabungkan kelebihan dari PMOS transistor tegangan tinggi dengan tegangan tinggi transistor bipolar pada sebuah chip monolithic.

    Absolute Maximum Ratings

    DC Supply Voltage (Between V+ and V- Terminals) . .... . . .. . . . . . . . . . 36V
    Differential Mode Input Voltage . . . . . . . . . .... .. . . . .. . . .. .. . . . . . . . . . . 8V
    DC Input Voltage . . . . . . . . . . . . . . . . . ... .. . .. . . . (V+ +8V) To (V- -0.5V)
    Input Terminal Current. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .... ... . . . . . . . . . . . 1mA
    Output Short Circuit Duration∞ (Note 2) . . . . . .. . ... .. ... . . . . . . . . Indefinite
    Temperature Range. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . ... .. . . . -55oC to 125oC
    Maximum Junction Temperature (Plastic Package) . .... . . .. . .. . . . . . . 150oC
    Maximum Storage Temperature Range . . . . . .. ... . ... . .. .. . -65oC to 150oC
    Maximum Lead Temperature (Soldering 10s) . . . . ... . . .. . . .... . . . . . 300oC

    Perbedaan Antara Layar STN, CSTN, TFT, TFD, UFB, dan OLED

    Perkembangan teknologi ponsel / handphone memang tidak perlu diragukan lagi, salah satunya adalah dibidang layar. Disini saya akan bahas tentang perbedaan tipe-tipe layar yang dipakai pada handphone dari Monochrome (1 warna, Hitam), Passive-matrix (STN, CSTN), Active- matrix (TFT, TFD), UFB Samsung, dan OLED.

    Monochrome
    Layar LCD(Liquid Crystal Displays) tipe ini sering kita jumpai dikalkulator, jam tangan digital, dan juga ponsel(dulunya). Liquid crystal dapat dimanipulasi oleh listrik saat ini, sehingga mereka mengubah bentuk.
    Cara kerja monochrome diponsel untuk menghitamkan pixel adalah dengan memblokir cahaya yang akan keluar. Salah satu kelebihan dari monokrom adalah konsumsi daya yang lebih rendah dibandingkan dengan yang lain.
    Dan setelah bertahun-tahun, layar handphone makin hari makin lebar, berwarna, dan detail. Sehingga layar monokrom saat ini sudah dianggap ketinggalan zaman. Tapi masih ada handphone flip yang layar externalnya Monochome.

    Passive-Matrix Color Display

    Kebanyakan handphone layar berwarna awalnya menggunakan teknologi passive-matrix ini. Teknologi ini menggunakan sistem kawat yang berupa vertikal dan horizontal untuk memberi daya/ menerangkan sebuah pixel. Tipe layar ini lebih murah dibandingkan dengan TFT (akan dibahas nantinya). Tapi mempunyai kelemahan direspon yang agak lambat, qualitas tampilan kurang optimal dan kurang terang jika dibandingkan dengan tipe layar active-matrix.

    Yang menggunakan teknologi passive-matrix antara lain: STN - Super Twisted Nematic CSTN - Color Super Twisted Nematic.

    Active Matrix Color Display

    Active matrix memanfaatkan teknologi TFT (thin film transistor) yang pada umumnya dipakai untuk notebook. Layar TFT menempatkan transistor ditiap pixel layar yang mampu dinyalakan dan dimatikan secara individual, sehingga menghasilkan tampilan gambar yang lebih tajam, terang, dan respon yang sangat cepat. Tetapi layar TFT mempunyain kelemahan yakni lebih mahal dan lebih mengonsumsi daya batterai.

    Tipe layar lain yang termasuk active- matrix adalah TFD (thin film diode), sama dengan TFT yaitu menempatkan diode ditiap pixel layar. TFD mengkombinasikan teknologi kualitas gambar dan kecepatan respon yang sangat baik dari TFT, dengan konsumsi daya rendah dan biaya rendah dari STN.

    UFB Samsung

    UFB (Ultra Fine & Bright), sebuah teknologi LCD yang diciptakan dan diperkenalkan oleh Samsung pada tahun 2002. Dapat beroperasi hanya dengan 3mW dimana jauh lebih sedikit mengonsumsi daya dibandingkan TFT. Hal ini pastinya akan memperpanjang daya tahan baterai. Handphone yang menggunakan tipe layar UFB akan mempunyai ukuran yang lebih tipis.

    OLED Display

    OLED (Organic Light-Emitting Diode) juga dikenal sebagai LEP (Light- Emitting Polymer) dan OEL (Organic Electro-Luminescence). Merupakan teknologi layar generasi baru yang terdiri dari titik-titik polimer organik yang memancarkan cahaya ketika diisi dengan listrik. Jika dibandingkan dengan LCD, layar OLED mempunyai kelebihan yakni lebih tipis, ringan, terang, cepat, murah, dan mengonsumsi daya yang lebih dikit (dikarenakan tidak butuh cahaya belakang). Satu-satunya kelemahan layar ini adalah sulit untuk melihat jika anda berada dibawah sumber cahaya seperti matahari.

    KESIMPULAN

    Monochome
    Kelebihan: -Konsumsi daya
    yang minim

    Kekurangan:
    -1 warna, Hitam

    STN & CSTN
    Kelebihan:
    -Murah diproduksi
    - Konsumsi daya yang minim

    Kekurangan:
    - Kualitas gambar kurang optimal
    - Respon agak lambat
    - Kurang terang

    TFT
    Kelebihan:
    - Kualitas gambar bagus
    - Layar terang & tajam
    - Respon cepat

    Kekurangan:
    - Lebih konsumsi daya baterai
    - Mahal

    TFD
    Kelebihan:
    - Kualitas gambar bagus
    - Layar terang & tajam
    - Respon cepat
    - Konsumsi daya minim
    - Murah

    Kekurangannya Apa aya?

    UFB Samsung
    Kelebihan:
    - Lebih tipis
    - Kualitas gambar lebih bagus
    - Lebih terang & tajam
    - Respon cepat
    - Konsumsi daya minim sekali (3mW)

    Kekurangannya Apa aya?

    OLED
    Kelebihan:
    - tipis
    - Ringan
    - Terang
    - Murah
    - Respon cepat
    - Konsumsi daya dikit

    Kekurangan:
    -Sulit untuk melihat jika anda berada dibawah sumber cahaya seperti matahari

    Mengukur dan teori dasar Mosfet

    FET bentuk fisiknya seperti transistor. Fungsinya adalah untuk menaikkan tegangan atau menurunkan tegangan.

    FET memiliki tiga kaki juga yaitu :

    • GATE (G) adalah kaki input
    • DRAIN (D) adalah kaki output
    • SOURCE (S) adalah kaki sumber

    Fungsinya biasanya digunakan pada rangkaian power supply jenis switching untuk menghasilkan tegangan tinggi untuk menggerakkan trafo.



    Kakinya biasanya sudah pasti yaitu bila kita hadapkan FET ke arah kita maka urutan kakinya dari kiri ke kanan adalah GATE, DRAIN, SOURCE.

    • Contoh FET penaik tegangan : K 793, K 1117, K 1214, IRF 630, IRF 730, IRF 620, dll.
    • Contoh FET penurun tegangan : IRF 9610, IRF 9630, dll (biasanya 4 angka u/ IRF)



    • FET PENAIK TEGANGAN
    Cara mengukur :

    Batas ukur Ohmmeter X10 / X1K





    • FET PENURUN TEGANGAN
    Cara mengukur :
    Batas ukur Ohmmeter X10 / X1K



    Memahami Bag Hor-Out TV

    Tulisan ini sedikit banyak pernah kami bahas pada posting-an kami tentang “Memahami bagian defleksi horisontal”. Melalui tulisan ini kami ajak untuk lebih jauh memahami pengaruh kerusakan part-part pada bagian tersebut

    Mengenal nama-nama part pada bagian horisontal-out (lihat gambar.1)

    • Kapasitor resonance (atau safety) yaitu kapasitor milar yang umumnya mempunyai tegangan kerja 1600v (tidak nampak pada gambar)
    • Kapasitor “S” ( S curve correction) yaitu kapasitor milar yang umunya mempunyai nilai sekitar 304 dengan tegangan kerja sekitar 200 hingga 400v. Dipasang secara seri dengan def yoke dan coil linearity (contoh gambar CR406S)
    • Coil Linearity horisontal , merupakan kumparan yang dipasang secara serial dengan def yoke dan kapasitor S (contoh gambar LR402S)
    • Sirkit “Kink” correction (koreksi cacat cross-hatch) yang umumnya terdiri dari sebuah elko yang berniali kecil dengan tegangan 160v, sebuah diode dan sebuah resistor. Sirkit dipasang paralel dengan kapasitor S (contoh gambar C407, R407, D401)
    • Sirkit ‘M” correction yang terdiri dari coil dan kapasitor yang dipasang paralel pada kapasitor S sama seperti halnya sirkit “kink” correction (contoh gambar)

    clip_image002

    gambar. 1 – contoh bagian dari skema Samsung

    I.Kapasitor Resonance

    Fungsi

    • Meredam tegangan induksi diri yang sangat tinggi sekali yang terjadi pada flyback

    Jika rusak sehingga nilai nol atau solderan lepas

    • Akan mengakibatkan tegangan induksi diri pada flyback sangat tinggi dan menyebabkan transistor horisontal tidak kuat menahannya alias jebol.
    • Tegangan keluaran dari flyaback akan naik. Pada kasus tertentu dapat menyebabkan CRt rusak

    Jika nilai diperbesar

    • Raster akan melebar kiri-kanan
    • Tegangan keluaran dari flyback seperti misalnya tegangan heater, tegangan tinggi HV, akan drops

    Jika nilai sedikit menurun atau diperkecil

    • Raster akan menyempit kiri-kanan.
    • Tegangan keluaran dari flyback akan naik semua, seperti tegangan heater.
    • Tegangan tinggi HV yang naik sehingga melebihi spesifikasi. dan dalam jangka waktu tertentu dapat menyebabkan CRT rusak
    • Dapat memicu X-ray protektor aktip bekerja.

    II.Kapasitor “S”

    Fungsi

    • Memperbaiki cacat “S”. Yaitu cacat dimana gambar pada bagian kiri-kanan layar menjadi lebih renggang dibanding gambar pada bagian tengah layar.
    • Jika rusak - Harus diganti dengan nilai yang sama.
    • Cacat “S” hanya bisa diamati jika gambar menampilkan patern cross-hatch (kotak-kotak)

    Jika rusak sehingga mengecil atau nilai nol atau solderan lepas

    • Akan menyebabkan elko pada sirkit “kink” correction meletus dan resistor terbakar
    • Raster akan menyala satu garis tegak lurus ditengah laya
    • Pada teve model tertentu seperti SONY – menyebabkan semua tegangan keluaran dari flyback drops menjadi sangat kecil – raster gelap – sehingga kadang teknisi terjebak disangka problem pada bagian horisontal out atau flyback rusak.

    Jika diganti dengan nilai yang tidak sama (lebih besar atau kecil)

    • Jika dilihat sepintas gambar nampak seperti normal-normal saja. Kalau dicek dengan patern akan nampak akan cacat “S”. Cacat kadang juga dapat dilihat saat ada gambar teks berjalan.

    III.Coil linearity

    Fungsi

    • Memperbaiki cacat horisontal linearity. Yaitu cacat dimana gambar pada bagian kanan layar cenderung menyhempit atau seperti dikompres.
    • Jika rusak (terbakar) sebaiknya diganti dengan silai yang sama.
    • Pemasangan mempunyai polaritas seperti elko - tidak boleh terbalik. Pada part maupun pcb biasanya sudah diberi tanda. Kalau terbalik cacat akan nampak bertambah parah.

    Jika terbakar atau dishort langsung

    • Dilihat sepintas gambar normal-normal saja. Tetapi kalu dicek pakai patern akan terlihat cacat tersebut. Cacat kadang juga dapat dilihat saat ada gambar teks berjalan

    IV. Sirkit “kink” correction

    Fungsi

    • Memperbaiki cacat cross-hatch, dimana jika gambar menampilkan garis tegak vertikal silang dengan garis horisontal, maka akan timbul cacat seperti cacing pada bagian garis tegak vertikal

    Jika salah satu part ada yang rusak atau tidak dipasang

    • Secara sepintas gambar seperti normal-normal saja. Cacat akan timbul jika layar menampilkan gambar yang ada garis silangnya.

    V.Sirkit “M” correction

    Fungsi

    • Fungsi hampir miirip dengan fungsi kapasitor “S”

    Jika part ada yang rusak atau tidak dipasang

    • Secara sepintas tidak nampak problem pada gambar.

    VI. Def yoke (horisontal)

    Fungsi

    • Mengontrol sinar elektron untuk melakukan scanning arah kiri kanan layar

    Jika rusak short

    • Kalau kerusakan masih ringan – raster akan nampak berbentuk seperti trapesium (bagian pinggir kiri-kanan miring)
    • Mmenyebabkan kumparan def yoke terbakar/berasap
    • Menyebabkan tegangan B+ drops, tegangan keluaran flyback drops.
    • Kerusakan cukup parah dapat menyebabkan transistor HOT rusak

    Salah satu kumparan putus

    • Def Yoke horisontal umunya terdiri dari 2 buah kumparan yang dipasang secara paralel. Jika salah satu putus maka raster akan menyempit secara horisontal dan membentuk seperti trapesium.

    Kalau diganti dengan tipe yang berbeda

    • Dapat menyebabkan konvergen dinamis problem. Yaitu garis putih pada bagian pinggir-pinggir layar pecah menjadi tiga garis RGB

    Jika diganti dengan impedansi (ohm) yang lebih rendah

    • Raster cenderung akan melebar kiri-kanan
    • Tegangan keluaran dari flyback akan naik.
    • Karena itu perlu dilakukan penyesuaian nilai resistor heater (diperbesar) agar tegangan heatar tidak melonjak. Tegangan heater yang naik dapat menyebabkan umur pemakaian CRT lebih pendek
    • Jika impedansi pengganti terlalu rendah dapat menyebabkan transistor horisontal panas atau jebol, disebabkan karena tegangan dari flyback menjadi naik sangat tinggi. Dapat disesuaikan dengan cara pemasaangan tranfo-yoke untuk step-down

    Jika diganti dengan impedansi (ohm) yang lebih besar

    • Raster cenderung akan menyempit – dapat dikoreksi dengan memperbesar nilai kapasitor resonance atau penggunaan tranfo-yoke (step-up)
    • Tegangan keluaran dari flyback cenderung akan menurun.
    • Kalau perlu dapat dilakukan koreksi pada resistor heater (diperkecil) agar tegangan heater tidak terlalu drops yang menyebabkan gambar sedikit redup.

    clip_image004

    gambar. 2 - cacat KINK (dari Toshiba training manual)

    gambar.3 cacat “S”

    gambar.4 cacat hor lin

    Cara Kerja rangkaian Protek TV

    Kita Sering mendengar rangkaian protek ,apakah rangkaian protek itu dan apakah kegunaannya dan bagaimana pula cara kerjanya ,marilah kita belajar bersama .

    Tujuan utama dari rangkaian protek adalah:

    • untuk melindungi komponen dari kerusakan akibat efek berantai dari satu kerusakan .
    • Menjaga agar komponen di dalam sebuah unit lebih awet ,seperti crt / tabung gambar
    • Mencegah terjadinya kebakaran dan jangan sampai orang panik karena keluarnya asap dari televisi ,bayangkan bila terjadi tv mengeluarkan asap ,tentunya kalau lokasinya di sebuah apartemen yang dilengkapi dengan smoke detektor , alarm akan berbunyi .

    Protek sendiri adalah bukan merupakan sebuah komponen ,namun lebih tepat dikatakan rangkaian protektor ,karena bisa terdiri atas satu atau lebih komponen .contoh yang paling sederhana dari komponen protek adalah fuse atau sekring ,macamnya banyak ada yang berbentuk kaca ,ada juga yang berbentuk resistor(fuse able resistor) ada juga yang berbentuk seperti transistor seperti N10 N20 dll.

    seiring dengan perkembangan ,rangkaian protek pun berkembang dan banyak variasi nya namun pada intinya sama yaitu melindungi .

    Cara kerjanya pun bermacam macam :

    • dengan cara memutuskan arus contohnya sekring
    • dengan cara menyetop horizontal oscilator
    • dengan cara mematikan tegangan utama B+
    • dll.

    Didalam pesawat TV komponen apa saja yang diprotek itupun bervariasi tergantung merk namun pada akhirnya sama yaitu membuat tv jadi standby .

    Cara kerja rangkaian protek adalah mendeteksi arus , tegangan , Pulsa (vertikal atau Horizontal)

    1. Mendeteksi ARUS : contohnya sekring ,fuse resistor dan elektronik fuse ,current sensor dll.

    Cara kerjanya sangat sederhana yaitu apabila arus melebihi ambang batas maka rangkaian akan diputus contohnya sekring akan terbakar bila arusnya melebihi ambang batas yang ditentukan.Untuk TV jepang seperti sony jvc panasonik dll ,rangkaian pemutus arus yang berupa sekring hanya diterapkan pada rangkaian power suply saja sedangkan pada rangkaian B+ menggunakan sensor arus . Contoh rangkaiannya adalah seperti gambar di bawah ini .

    image

    Cara kerjanya adalah : apabila ada arus yang melewati sebuah resistor maka di resistor tersebut akan timbul tegangan ,karena besarnya arus yang mengalir berbanding dengan tegangan yang ditimbulkannya maka resistor ini pun bisa dipakai sebagai alat untuk mendeteksi besarnya arus yang mengalir .Untuk tv toshiba Resistornya masih menggunakan sekring 0.8A

    Sebagai contohnya begini : apabila B+ nya 110volt resistor 1ohm dihubungkan ke beban yang berupa FBT dan Defyoke , dan fbt sendiri mensupply tegangan untuk Ic vertikal ,tuner ,IC gambar ,heater dan lain lain ,

    Cara kerjanya adalah apabila arus yang melewati resistor melebihi dari 0,8 A maka akan terjadi perbedaan tegangan di kedua kaki resistor sebesar : bila resistor nya 1 ohm maka V=I X R adalah =0,8 Amp x 1 ohm = 0,8 volt . tegangan 0,8 sudah cukup untuk mengaktifkan transistor PNP karena tegangan 0,6 v pun sudah bisa meng ON kan transistor ,sehingga di kaki kolektornya akan mengeluarkan tegangan yang yang mendekati tegangan B+ atau dalam kata lain transistor menjadi ON .Jadi apabila terjadi beda potensial yang disebabkan oleh arus yang mengalir di sebuah resistor ,karena Basis terhubung ke beban dan emitor terhubung dengan B+ maka basis akan lebih rendah dari emitor ,kondisi ini akan menyebabkan transistor ON.Inilah prinsip kerja dari rangkaian protek yang menggunakan prinsip hukum ohm .pada gambar di bawah ini adalah contohnya aplikasi atau penerapan dalam CTV LG dan panasonik ,kalau Lg dipasang pada B+110V sedangkan pada panasonik dipasang pada rangkaian VCC 24Vuntuk Vertikal , Biasanya kalau vertikal mengalami kerusakan atau hubungan pendek ,atau korsleting(bahasa belanda) resistornya akan molor sehingga biarpun IC vertikal sudah diganti baru ,tetap saja protek anda perlu curiga dengan resistornya jangan jangan resistornya molor ,harusnya 2,2 ohm eh tahunya jadi 3 ohm

    image

    Pada gambar di bawah bisa dijelaskan : bila arus melalui resistor melebihi ambang batas maka akan terjadi beda potensial di kaki transistor ,di mana basis akan lebih rendah dari emitor ,hal ini akan menyebabkan keluarnya tegangan di kaki kolektor ,nah dari tegangan inilah yang menjadi informasi ke rangkaian protektor apakah protektor nya aktif atau tidak ,biasanya dihubungkan ke IC program (mikro control) .Untuk mengecek apakah transistornya aktip atau tidak kita ukur saja ,bila di kaki colektor nya mengeluarkan tegangan atau tidak ,cara perbaikan apabila menjumpai problem seperti ini kita bisa melepaskan kaki colektor dulu lalu amati apa yang menjadi penyebab arus berlebih ,ada kemungkinan FBT ,YOKE defleksi atau ada beban lebih di rangkaian vertikal.coba perhatikan pada gambar LG(colektor Q801 terhubung dengan basis Q804) di sana ada keterangan bila normal di kaki colektor Q804 akan High dan bila kondisinya low =Abnormal .nah dari informasi ini ic program akan bekerja untuk menyalakan atau mematikan TVnya (standby)

    image

    image

    2.Mendeteksi Tegangan : Apakah tegangannya naik atau Turun yang disebabkan korsleting .

    Untuk mendeteksi tagangan tegangan naik biasanya di deteksi menggunakan diode zener(contohnya diode R2M) atau bisa juga menggunakan prinsip dari resistor yaitu voltage divider atau pembagi tegangan atau pun kombinasi dari resitor dan zener .

    image

    Pada gambar disebelah kiri adalah contoh sederhana dari rangkaian protek yang menggunakan kombinasi dari resistor dan zener ,cara kerjanya adalah : bila dari heater tegangannya naik ,dikarenakan B+ 110 naik atau bisa juga karena frequensi horz osc naik ,atau capasitor colektor horizontal out turun capasitasnya menyebabkan rangkaian heater jadi naik tegangannya maka apabila hal ini terjadi membahayakan keselamatan dan keawetan tabung gambar ,

    Cara kerjanya adalah: bila heater naik maka diode zener akan mendeteksi tegangan output heater yang sudah di DC kan oleh diode dan Elco 10UF .2 buah resistor R1,R2 sebagai pembagi tegangan Apabila pada pembagi tegangan (kathoda) dari diode zener melebihi tegangan 12 volt ,diode zener akan melewatkan kelebihan tegangan dari 12 volt tersebut .Normalnya di rangkaian pembagi tegangan tersebut adalah di bawah 10 V .namun apabila terjadi lebih dari 12 volt maka zener akan mendeteksi adanya kelebihan tegangan dan meneruskannya ke basis transistor .transistor pada gambar diatas bukan sebagai penguat ,tetapi lebih tepat dikatakan sebagai saklar .dia akan ON atau menjadi korsleting antara kaki colektor dan emitor .apabila basis mendapatkan tegangan lebih dari 0,6 V ,bila hal ini terjadi maka pulsa horz yang menuju basis transistor horz drive trans akan dibuang ke ground melewati diode .maka matilah tv tersebut .jadi pada rangkaian diatas protektor akan aktif apabila tegangan di rangkaian pembagi tegangan melebihi dari 12,6 volt .

    Karena pemakaian dalam jangka lama ,kadang kala kerusakan justru pada rangkaian protek nya sendiri ,hal ini sering terjadi di mana tegangan heater normal tidak melebihi ambang batas namun rangkaian tetap protek ,hal ini sering saya alami .Yang sering terjadi adalah elco 10uf kering, R1 10k molor , pernah juga diode zener 12 voltnya bocor .hal ini sering saya alami pada tv Konka k1438.

    Rangkaian diatas saya ambil dari tv sharp fine crystal .Maka nya tv sharp ini awet sekali dalam hal pemakaian tabung gambar.teganagan heater nya hanya 4 volt ,Coba anda bandingkan dengan tv china .tv china yang sekarang kebanyakan menggunakan heaternya 6 volt .

    Itulah alasan nya kenapa TV sharp ini awet . jangan heran bila TV sharp yang anda service ,meskipun sudah lebih dari 15 tahun gambar nya masih ngejreng dikarena kan rangkaian heater nya yang kecil.

    Teori Dasar CRT

    Monitor ialah suatu alat Output yang berfungsi untuk menampilkan program yang dikeluarkan dari Cpu. Monitor terbagi ke dalam dua macam, yaitu Monitor Analog dan Monitor Digital. Monitor Analog adalah Monitor dengan pengaturan manual, input sinyal yang dikirim dari Cpu tidak diproses, pengaturannya Otomatis dan tidak dapat menampilkan menu pengaturan da layar (on Screen display). Sedangkan Monitor Digital adalah Monitor dengan pengaturan otomatis serta tombol – tombol digital, input sinyal dari Cpu diolah secara otomatis (sinyal syncronis secara auto menyesuaikan data input yang dikirim dari Cpu) dan semua Monitor Digital bersipat Multy Scan Syncronis.

    Gambar dalam monitor
    Bagian – Bagian (Blok) Monitor

    Didalam Monitor terdapat beberapa bagian/blok Monitor, diantaranya :

    1. Tabung Monitor, berfungsi untuk menampilkan layar/gambar

    Gambar

    Tabung Monitor

    2. Yoke Defleksion, berfungsi untuk menyebarkan sinar yang ditembakkan CRT keseluruh arah

    Gambar

    Yoke defleksion

    3. Filamen pada tabung, berfungsi sebagai penembak electron – electron dalam tabung

    4. Kumparan the Ghost berfungsi untuk melindungi mata dari radiasi yang dikeluarkan/dipancarkan oleh tabung

    5. Cin – cin Magnetic, berfungsi untuk mengatur kecerahan warna

    6. CRT (Catode Right Tube), berfungsi untuk menembakkan tiga (3) buah sinar








    Gambar CRT Board

    7. Blok RGB, berfungsi untuk mengatur tampilan sisi warna

    8. Blok Horizontal/Vertical, berfungsi untuk mengatur peran layar secara Horizontal (kiri – kanan) dan Vertical (atas – bawah)






    Gambar

    Blok Horizontal/Vertical

    Secara umum rangkaian horizontal ini terdiri dari oscilator horizontal, driver vertical,dan penguat horizontal. Oscilator akan membangkitkan sinyal-sinyal atau tegangan-tegangan defleksi horizontal dan vertical yang dibutuhkan untuk mengatur scaning garis-garis pada layar CRT secara merata diseluruh permukaan. Sinyal defleksi horizontal mengatur jalannya gerakan berkas electron dari kiri ke kanan/ scaning ke arah horizonta, sedangkan sinyal defleksi vertical mengatur jalanya dari atas ke bawah.Sinyal oscilator horizontal akan diperkuat oleh driver horizontal sebelum masuk ke penguat horizontal. Ada pun tugas dan fungsi penguat horizontal adalah menghasilkan suatu tegangan dengan bentuk dan amplitudo tertentu yang akan disalurkan ke defleksi horizontal, disamping itu juga untuk menghasilkan tegangan tinggi bagi tabung. Lihat saja rangkaiannya :

    Pada rangkaian di atas, terlihat bahwa transistor horizontal sangat penting dalam sebuah monitor karena jika transistor horizontal dapat menyebabkan layar monitor mati. Karena salahsatu fungsi transistor horizontal yaitu sebagai pemberi tegangan pada flyback,sedangkan fungsi flyback adalah pemberi tegangan pada tabung melalui kabel anoda. Transistor horizontal mentriger flyback melalui kaki No.1,lalu tegangan di suplay pada kaki No.2 flyback. Karena terjadi induksi arus listrik,maka flyback membangkitkan tegangan tinggi pada lilitan sekunder dan di alirkan ke tabung lewat kabel anoda. Jadi jika transistor horizontal rusak maka monitor akan mati (tidak tampil gambar apapun) meskipun flyback bagus tapi monitor tetap mati.

    9. Fly Back, berfungsi sebagai penyuplay tegangan tinggi ke tabung melalui cakupan. Di dalam Fly Back ada dua (2) buah tombol pengaturan, yaitu :

    · Focus, berfungsi untuk memperjelas gambar

    · Screen, berfungsi untuk mengatur/memperjelas tampilan

    Gambar

    Fly-Back(FBT)

    10. Blok Power/Regulator, berfungsi sebagai penyuplay tegangan pada blok – blok yang lain

    Gambar Blok Power



    Fly-back berfungsi sebagai penyuplay tegangan tinggi ke tabung melalui cekupan, hal yang perlu kita perhatikan dan berusaha untuk tidak menyentuhnya ialah kabel dari Fly-Back yang menjulur ke arah tabung Monitor (baik keadaan monitor off apalagi sedang on). Fly-black memiliki 2(dua) buah trimpot yaitu Focus dan Screen (bentuknya seperti pengatur volume audio) untuk 15” ke bawah dan 3(tiga) buah trimpot untuk 17” ke atas, tapi tidak semua yang 17” ke atas memiliki 3(tiga) buah trimpot, ada juga yang trimpotnya memiliki 2(dua) buah trimpot, tapi kebanyakannya memiliki 3(tiga) buah trimpot. Trimpot dengan nama Focus diadjust (di atur dengan di putar) guna mendapatkan gambar yang jelas, sedagkan trimpot Screen diadjust guna mengatur terang gelap tampilan pada layar monitor, ketika sedang melakukan adjust trimpot focus da screen pada Fly-Back, Monitor harus dalam keadaan on untuk melihat langsung perubahan gambar.

    Gambar Rangkaian Fly-Back Trafo (FBT)

    Sering penyusun menemukan masalah yang timbul pada Monitor computer yang sedang kita pakai salahsatu masalah itu adalah yaitu gambar yang tidak Focus/ blur. Dalam kesempatan ini penyusun akan menjelaskan cara-cara mengatasi masalah tersebut. Ada 2(dua) cara mengatasinya pertama, men-set potensio Focus yang terdapat dalam Fly-Back dan yang ke-2 mengcangkok Fly-Back itu sendiri. Langkah yang ke-2 di tunjukan karena sulitnya mendapatkan suku cadangan Fly-Back Monitor.

    Kita bisa menggunakan Fly-Back bekas untuk bahan cangkokan (tapi dengan syarat potensio Focus/ Screen dan kapasitas tegangan tinggi masih bagus). Seperti pada gambar di bawah ini :



    Gambar Fly-Back yang masih bagus potensio Focus/Screen.


    Ciri-ciri Flayback Transformer(FBT) Rusak

    Flyback transformer ialah salah satu komponen yang terdapat pada sebuah Monitor komputer atau Televisi yang menggunakan teknologi CRT atau layar tabung.

    Anda pasti pernah mendengar istilah Flyback atau FBT (Flyback transformer).

    FBT banyak di jual di pasaran namun untuk mendapatkan yang sesuai dengan part number yg anda butuhkan mungkin ini adalah kendala yg paling klasik yg sering dihadapi oleh para repairman atau teknisi ..sebetulnya ada trik untuk menyiasatinya namun kali ini saya memberikan informasi sekilas saja mengenai permasalahan permasalahan yang sering terjadi pada komponen FBT khususnya pada Monitor CRT Computer.

    Pada saat ini beberapa Monitor mempunyai banyak masalah dgn flyback transformer .

    Pada beberapa kasus flyback dapat mengalami short circuit setelah penggunaan lebih dari 2 thn.ini disebabkan oleh material dgn kwalitas rendah.

    sekarang pertanyaannya adalah permasalahan seperti apa yg terjadi pd flyback dan bagaimana mengukur atau mengeceknya dan kapankah perlu diganti.

    Berikut ini penjelasan yg dapat membantu anda mengidentifikasi beberapa permasalahan pada flyback.

    Terdapat 9 Permasalahan yg biasa ditemukan pd flyback problem

    1. Short pada lilitan/kumparan primer

    2. Capasitor di bagian sekunder pada kondisi open atau short

    3. Flyback transformer menjadi menggelembung atau retak seperti hamper pecah

    4. Bagian Luar arching short ke ground

    5. Bagian dalam arcing diantara lilitan

    6. Short di bag dalam high voltage diode pada lilitan/kumparan sekunder

    7 Gangguan pada pembagi voltage focus atau screen yg menyebabkan tampilan menjadi blur

    8. Kerusakan FBT pd saat full operating voltage (Rusak ketika underload)

    9. Short circuit antara lilitan / kumparan primer dan sekunder

    Contoh macam jenis kerusakan / sytmptom yg terjadi pd kondisi Short pada lilitan primer

    A) Blank ( No display dan tdk ada High Voltage )

    B) Power Blink

    C) Tegangan B + drop

    D) Horz output transistor menjadi semakin panas dan kemudian short

    E) Di sepanjang jalur B+ line terdapat komponen yg meletup,short ,jebol atau terbakar contoh komponen : Dioda U, Fet IRF 630,Elco 47Uf/160V,dll

    F) Kadang2 Mengakibatkan Blok Power supply (Regulator ) beberapa komponen terbakar

    Contoh macam jenis kerusakan / sytmptom yg terjadi pd kondisi Capasitor di bagian dalam FBT short

    A) Blank ( No display dan tdk ada High Voltage )

    B) Tegangan B+ Drop

    C) Dioda pd Bagian Sekunder terbakar atau short

    D) Horz output transistor akan mudah atau sering putus / short

    E) Power Blink

    F) Kadang2 komponen pada Circuit ABL terbakar atau short ( Lokasi circuit ini biasanya terdapat di sebelah / di samping FBT Contoh ( Mon LG 520 Si )

    G) Bagian Power Mati / Shut down (contoh Compaq V55 / Samtron 4bi)

    H) Kadang2 Mengakibatkan Blok Power supply (Regulator ) beberapa komponen terbakar ( Contoh Raffles 15 “)

    Contoh macam jenis kerusakan / sytmptom yg terjadi pd kondisi Capasitor di bagian dalam FBT kondisi Open ;

    A). Tidak ada High Voltage ( shutdown )

    B) Terdengar suara “Tik..Tik..Tik “ Apabila kita ukur Capasitor kemungkinan OK namun break down pada kondisi full operating voltage

    c) Horz output Transistor akan short dalam beberapa jam atau hitungan hari setelah anda mengganti transistor tersebut.

    D).Terkadang akan menyebabkan intermittent “No display”

    E) Gambar yang Terdistorsi

    F) Kadang2 Mengakibatkan Blok Power supply (Regulator ) beberapa komponen terbakar

    Problem TV Mati Protek Lampu kedip-kedip

    001 Bagaimana yang dimaksud mati protek atau rusak protek.
    Pesawat televisi yang diperlengkapi dengan sirkit protektor, maka ada beberapa kemungkinan yang dapat terjadi jika terjadi problem pada salah satu sirkitnya.

    • Protek bagian horisontal – Ketika pesawat dihidupkan bagian horisontal akan hidup sebentar, tetapi kemudian mati lagi. Pada saat mati jika diukur pada horisontal driver menunjukkan bahwa tidak ada sinyal drive. Jika colokan listrik dicabut kemudian dicoba diulang dihidupkan lagi maka kejadian serupa akan terulang lagi. Tetapi jika jika basis transistor HOT coba diopen atau transistor HOT dilepas ternyata sinyal drive dapat hidup terus.
    • Protek bagian mikrokontrol – Jika diperiksa tegangan mikrokontrol pada pin kontrol power on-off, ketika pesawat dihidupkan kontrol power mau “on” sebentar kemudian kembali “off”. Jika colokan listrik dicabut power mau “on” lagi tetapi sebentar kemudian tetap kembali “off”. Pada model-model tertentu kadang pada saat pesawat mati ditandai dengan nyala led indikator yang kedip-kedip
    • Protek tabung gambar – Pesawat dapat dihidupkan tetapi raster gelap. Dicoba tegangan screen dinaikkan raster dapat nyala normal atau nyala 1 garis horisontal.
    • Protek bagian power suply – Pesawat jika dihidupkan tegangan B+ dari power suply ada sebentar tetapi kemudian hilang atau drops. Atau tegangan power suply ada tetapi sedikit drops dan tegangan goyang-goyang, yang disebabkan karena power suply hidup-mati berulang terus menerus.

    Ada model televisi yang tidak menggunakan sistim protektor sama sekali, ada yang menggunakan hanya satu sistim protektor, tetapi ada pula yang menggunakan beberapa sistim protektor sekaligus. Sistim protektor sengaja dibuat dengan tujuan tertentu. Melacak kerusakan yang menyebabkan protek kadang menyulitkan, karena pesawat selalu mati sendiri sebelum kita dapat melakukan pengukuran-pengukuran. Dengan mengenal berbagai macam sistim protektor dan memahami cara kerjanya maka akan sangat membantu mengatasi kesulitan-kesulitan ini.
    Macam-macam sistim protektor pesawat televisi :

    • Protektor x-ray
    • Protektor vertikal
    • Protektor B+ over current (OCP)
    • Protektor B+ over voltage (OVP)
    • Protektor ABL
    • Protektor tegangan suply (jika short atau putus)
    • Protektor white balance
    • Protektor sirkit power suply (SMPS)

    002 Protektor x-ray (sinar-x)
    Merupakan sistim protektor yang diterapkan paling awal dalam teknik televisi, oleh karena itu paling banyak dijumpai pada pesawat model-model lama. Jika tegangan tinggi anode tabung gambar dari tranfo flyback melebihi batas yang diperbolehkan, tabung gambar dapat menghasilkan sinar-x dari bagian anode dan shadowmask yang dibombardir oleh elektron-elektron kecepatan tinggi. Untuk menghindari problem ini maka dipasang sikit protektor x-ray, dimana secara otomatis “bagian horisontal akan dimatikan” jika tegangan tinggi dari flyback over.

    002.1 Cara kerja protektor x-ray :

    • Tegangan tinggi flyback disampel (umumnya diambil dari pin-heater), disearahkan dan diturunkan menggunakan pembagi (devider) yang menggunakan resistor-resistor jenis presisi tinggi. Tegangan sampel inilah yang digunakan untuk mengetahui apakah tegangan flyback kondisinya normal atau over.
    • Sebuah “diode zener” sebagai sensor dihubungkan ke tegangan sampel ini. Pada kondisi normal besarnya tegangan sampel adalah dibawah nilai tegangan zener sehingga diode pada kondisi “off” atau tidak tembus.
    • Seumpama ada kejadian tiba-tiba tegangan flyback naik – maka tegangan sampel akan naik melebihi nilai tegangan diode, yang menyebabkan diode “on” atau tegangan menembus diode, yang akan memicu protek aktip bekerja.

    002.2 Ada beberapa macam cara sirkit protektor x-ray mematikan pesawat.

    • Protektor mematikan bagian horisontal dengan cara men-short-kan tegangan H.Vcc ke ground. Sebuah transistor kolektornya dipasang pada jalur H.Vcc dan emitornya disambung ke ground. Pada kondisi normal basis transistor ini tegangannya adalah nol. Jika tegangan flyback naik dan diode zener tembus, maka basis akan mendapat tegangan positip (0.5V) dari diode zener. Kolektor-emitor transistor akan short sehingga osilator horisontal kehilangan tegangan suply H.Vcc. Contoh adalah model JVC yang menggunakan ic M52016SP.
    • Protektor mematikan bagian horisontal dengan cara men-short-kan ke ground tegangan basis transistor hor-drive, sehingga bagian horisontal mati tidak kerja. Sebuah transistor sebagai protektor kolektornya dipasang pada jalur basis transistor hor-drive dan emitornya disambung ke ground.
    • Perkembangan selanjutnya adalah diproduksinya jenis IC jungel yang mempunyai pin-input untuk x-ray protektor. Pada kondisi normal pin x-ray tegangannya adalah nol. Jika tegangan flyback over maka pin-input X-ray akan mendapat tegangan positip yang akan menyebabkan osilator horisontal tidak kerja (walaupun tegangan H.Vcc mungkin masih ada). IC jungel yang mempunyai fasilitas koreksi EW protektor diinputkan lewat pin-EHT yang berfungsi sebagai kontrol EW sekaligus sebagai input protektor x-ray.
    • Berapa model pesawat ada yang menghubungkan protektor x-ray ke bagian mikrokontrol. Jika x-ray aktip bekerja maka mikrokontrol akan membuat pesawat mati melalui kontrol “power off”
    • Catatan : Banyak model-model yang tidak lagi memasang sirkit protektor x-ray, hal ini disebabkan karena saat ini sudah dapat diproduksi jenis tabung gambar yang hanya sedikit sekali mengeluarkan sinar-X jika tegangan anode melebihi batas.

    002.3 Data beberapa contoh lokasi pin x-ray input IC jungel
    AN5160 (pin-3), AN5192 (pin-55), AN5195 (pin-55), AN560x (pin-20),
    CXA1213 (pin-22), CXA2060 (pin-18), CXA2130 (pin-18), CXA1870 (pin-30),
    M51407 (pin-15), M52770 (pin-36)
    TA1282 (pin-29), TA7689 (pin-30), TA8690 (pin-20), TA865x (pin-52), TA8719 (pin-52), TA8725 (pin-30)
    TDA83xx (pin-50), TDA88xx (pin-50), TDA93xx (pin-36)

    002.4 Problem-problem yang dapat memicu protektor x-ray aktip bekerja :

    • Kerusakan bagian power suply yang menyebabkan tegangan B+ over atau salah adjustmen
    • Kapasitor resonan pada kolektor transistor HOT nilai menurun atau solderan lepas
    • Tranfo flyback pengganti yang dipasang tidak cocok.
    • Kerusakan salah satu part pada sirkit sensor protektor x-ray sendiri

    003 Protektor over current B+ (OCP)
    Pesawat televisi tidak mempunyai protektor B+ OCP, maka dapat tejadi hal-hal sebagai berikut.

    • Jika flyback rusak menyebabkan flyback terbakar dan mengeluarkan asap.
    • Def yoke rusak dapat terbakar dan mengeluarkan asap
    • Jika ada kerusakan flyback atau def yoke dapat menyebabkan transistor HOT rusak.

    Protektor B+ OCP dapat dihubungkan kebagian mikrokontrol dan akan memicu mikrokontrol “power off” jika arus B+ ke flyback melebihi batas. Tetapi ada pula yang dihubungkan ke protektor horisontal untuk mematikan osilator. Sensor protektor B+ OCP berupa sebuah “sebuah power resistor dan sebuah transistor” yang dipasang seri pada jalur suply B+ ke flybak. Jika arus yang melalui resistor ini melebihi batas akan menyebabkan adanya “tegangan drops” pada kedua ujung kaki resistor ini dan menyebabkan transistor “on” yang memicu adanya tegangan pada pin x-ray mikrokontrol.

    003.1 Problem-problem yang dapat memicu protektor B+ OCP :

    • Kerusakan Flyback
    • Kerusakan Def Yoke
    • Britness gambar over
    • Kerusakan bagian ABL
    • Kerusakan tabung gambar
    • Kerusakan pada sirkit video RGB
    • Tidak ada tegangan 180v
    • Ada kerusakan pada salah satu sirkit yang mengambil suply dari flyback sehingga beban flyback over, misalnya IC vertikal-out short.
    • Kerusakan pada sirkit protektor sendiri.

    004 Protektor-vertikal (istilah lain CRT protektor atau Vertikal Guard atau Neck protektor)
    Jika bagian defleksi vertikal tidak bekerja, maka raster akan nyala satu garis horisontal. Hal ini dapat menyebabkan lapisan phospor tabung gambar rusak terbakar jika pesawat dibiarkan tetap hidup dalam jangka lama.
    Ada beberapa macam sistim hubungan protektor-vertikal :

    • Protektor disambungkan bersama protektor x-ray ke bagian horisontal yang akan memicu osilator horisontal tidak bekerja
    • Protektor disambungkan kebagian mikrokontrol yang akan memicu untuk “power off” sehingga pesawat akan mati secara otomatis atau pesawat tetap hidup tetapi raster menjadi gelap (level britnes diturunkan).

    004.1 Cara kerja sistim protektor-vertikal yang dapat dijumpai ada beberapa macam :

    • Menggunakan sampling pulsa-pulsa dari IC vertikal-out yang dihubungkan ke mikrokontrol. Jika mikrokontrol tidak menerima pulsa-pulsa ini maka protektor akan bekerja.
    • Menggunakan sampling dari tegangan suply Vcc IC-vertikal yang dihubungkan ke IC mikrokontrol menggunakan sebuah diode. Pada kondidi normal ada tegangan pada pin-protek IC mikrokontrol. Jika tegangan suply Vcc short atau putus maka tegangan pada pin-protek mikrokontrol akan ikut short ke ground lewat diode dan memicu protek untuk aktip bekerja
    • Menggunakan sampling arus suply IC vertikal-out yang akan aktip bekerja jika arus suply melebihi batas. Sebagai sensor protektor disini dipasang seri sebuah resistor dan sebuah transistor pada jalur suply dimana cara kerjanya mirip dengan OCP.

    004.2 Problem atau kemungkinan yang dapat menyebabkan protektor-vertikal aktip bekerja :

    • IC vertikal-out short (rusak)
    • Tidak ada tegangan suply ke IC vertikal-out.
    • Jalur pulsa dari IC vertikal-out ke mikrokontrol putus atau ada part yang rusak
    • Bagian defeleksi vertikal tidak bekerja (kerusakan pada IC jungel)

    005 Protektor tegangan suply (regulator).
    Jika ada salah satu tegangan rendah tidak mengeluarkan tegangan atau short, maka menyebabkan protektor ini akan aktip bekerja. Tidak semua regulator dipasang protektor. Regulator yang diberi sensor-protektor setiap model tidaklah tentu, misalnya pada tegangan 5V, tegangan 8V, tegangan 12V, tegangan tuner, tegangan penguat audio. Dengan sebuah diode tegangan-tegangan ini dihubungkan ke pin-protek IC mikrokontrol. Pada keadaan normal pin-protek ada tegangan. Jika salah satu regulator rusak tidak mengeluarkan tegangan karena shot atau putus maka tegangan pada pin-protek akan ikut berubah menjadi “nol” dan akan memicu mikrokontrol akan mematikan pesawat “power off”

    005.1 Melacak kerusakan bagian regulator yang menyebabkan protektor aktip kadang sedkit sulit dilakukan karena pesawat selalu mati sendiri sehingga kita tidak sempat melakukan pengukuran-pengukuran.
    Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melacak kerusakan.

    • Ukur tegangan Vcc pada setiap pin-output regulator dengan cara cabut-pasang colokan listrik. Jika ada tegangan kemudian hialng, berarti regulator bagian tersebut tidak masalah.
    • Lepas hubungan diode-diode pada pin-protek (hal ini perlu skematik diagram)
    • Mengunci agar pin-protek selalu dalam kondisi ada tegangan dengan cara melepas hubungan pin-protek ke bagian lain. Cara ini biasanya akan meyebabkan akan ada salah satu part yang terbakar (misalnya IC regulator) jika pesawat dapat menyala.
    • Lacak menggunakan ohm meter untuk mencari bagian regulator yang outputnya short.

    005.2 Problem-problem yang menyebabkan protektor tegangan aktip bekerja :

    • Ada salah satu sirkit regulator bagian outputnya short
    • Ada salah satu IC regulator yang rusak (pin-out tidak mengeluarkan tegangan atau short)
    • Ada salah satu IC regulator yang bagian pin-input tidak mendapat tegangan masukan, misalnya disebabkan karena ada resistor atau diode dari tranfo SMPS putus.

    006 Protektor ABL
    Jika britnes gambar terlalu tinggi dan pesawat dibiarkan terus menerus dalam kondisi seperti ini, maka dapat mengakibatkan :

    • Tranfo flyback kerjanya berat, sehingga beresiko cepat rusak
    • Umur pemakaian tabung gambar menjadi lebih pendek
    • Protektor-ABL digunakan untuk mencegah kedua masalah diatas. Protektor mengambil sampel dari tegangan ABL dan diinputkan ke pin x-ray IC jungel atau ada juga yang diinputkan ke IC mikrokontrol.

    006.1 Problem-problem yang dapat memicu protektor-ABL

    • Level britnes over.
    • Kerusakan pada bagian prosesor sinyal video RGB
    • Tidak ada tegangan 180v untuk transistor video drive
    • Adjustmen tegangan screen over
    • Kerusakan tabung gambar (misalnya katode short dengan heater)

    007 Protektor-software
    Pada saat pesawat dihidupkan pertama kali, mikrokontrol membaca data-data dari IC memori. Kehilangan atau kerusakan data pada IC memori dapat menyebabkan macam-macam problem atau pesawat tidak mau dihidupkan. Pada pesawat model-model baru yang sudah menggunakan komunikasi I2CBus (komunikasi lewat SCL-SDA) dipasang protektor-software yang akan membuat mikrokontrol selalu kembali “power off” jika dihidupkan. Beberapa model ada yang kemudian ditandai dengan “lampu led” yang kedip-kedip (kode-blingking).

    007.1 Problem-problem yang dapat memicu protektor-software :

    • IC memori rusak atau isi datanya rusak
    • Jalur komunikasi SDA-SCL ada yang putus atau short
    • Tuner yang dipasang tidak cocok.
    • Ada komponen atau blok pcb modul yang belum terpasang.

    008 Protektor pada SMPS (power suply)
    Sebagai contoh SMPS paling sederhana yang masih menggunakan 3 buah transistor (C3807, A1015 dan transistor power) problem klasik yang sering terjadi adalah :

    • Problem pada sirkit umpan balik dapat menyebabkan tegangan keluaran B+ over sehingga dapat membahayakan pesawat secara keseluruhan. Misalnya elkonya meletus, pcb gosong terbakar karena over heated, transistor horisontal short.
    • Problem pada sirkit umpan dapat menyebabkan transistor power regulator rusak karena transistor over current (misal disebabkan resistor 47k pada sirkit transistor error detektor pada bagian sekunder nilainya molor).
    • Jika tegangan ac input drops dapat menyebabkan transistor power regulator rusak, karena transistor over current Jika bagian sekunder ada yang short dapat menyebabkan transistor power regulator rusak over current.

    Protektor SMPS dirancang untuk membuat agar SMPS “handal tidak mudah rusak” jika ada hal-hal yang tidak beres seperti tersebut diatas. Sirkit SMPS yang menggunakan IC umumnya sudah didesain dengan sistim protektor, yaitu antara lain :

    • Over voltage protektor (OVP)
    • Over current protektor (OCP)
    • Over load protektor
    • Short sirkit protektor
    • Over temperatur protektor

    008.1 Sirkit SMPS yang menggunakan 3 buah transistor ada yang sudah diberi protektor “sederhana” untuk mencegah kerusakan transistor power jika sirkit umpan balik ada yang problem. Protektor berupa tambahan sebuah zener diode (umumnya 7.5V) yang diseri dengan sebuah diode biasa pada bagian primer. Kerusakan zener dapat menyebabkan :

    • Tegangan B+ drops
    • Raster mengecil jika tegangan screen dinaikkan
    • Gambar kembang kempis jika level kontras berubah-ubah

    008.2 SMPS yang menggunakan IC driver + FET atau hibrid IC (IC driver + FET dalam satu kemasan) sirkit protektor sudah terintregrasi didalam IC. Komponen luar yang mempunyai hubungan dengan bagian protektor hanyalah “sebuah resistor power jenis wirewound” yang biasanya mempunyai nilai kurang dari satu ohm sebagai “sensor over current” untuk mencegah kerusakan power regulatornya.

    • Jika nilai resistor ini berubah menjadi besar maka dapat memicu SMPS protek walaupun kondisinya normal-normal saja
    • Sebaliknya jika nilai resistor ini diganti dengan nilai yang lebih kecil, akan menyebabkan sistim protektor tidak dapat bekerja dengan semestinya
    • SMPS biasanya bekerja “auto start”, artinya jika protektor aktip bekerja maka setelah mati akan hidup sendiri lagi. Oleh karena itu SMPS yang problem protek biasanya tegangannya kalau diukur akan goyang-goyang, hal ini disebabkan karena SMPS tersebut dalam kondisi “hidup-mati” sendiri terus menerus.

    009 Protektor White-balance SONY
    Sepengetahuan kami protektor white-balance hanya dimiliki oleh merk Sony, dimana tabung gambar akan dibuat gelap jika ada masalah dengan white-balance. Sensor protektor mengambil sampel dari arus IK (AKB) dari ketiga katode RGB.

    009.1 Problem yang dapat menyebabkan protektor white balance antara lain adalah :

    • Tabung gambar problem (misal salah satu warna lemah)
    • Adjustmen G2
    • Probelm sirkit RGB amplifier
    • Problem pada sirkit IK (AKB)

    009.2 Ada 3 macam proteksi yang membuat raster gelap pada pesawat merk Sony, yaitu

    • Protektor vertikal (problem vertikal)
    • Protektor softwarte (problem komunikasi data SDA/SCL)
    • Protektor white-balance

    010 Data contoh lokasi pin protek-input IC mikrokontrol
    Polytron chroma TDA8842 (pin-2) protektor vertikal
    Polytron HBT 00-02G (pin-42) protektor vertikal
    Polytron HBM 00-XX (pin-16) protektor vertikal
    Polytron STV2238 (pin-61)

    Polytron Onechip STV9302 (pin-62) protektor vertikal
    LG M37272 (pin-8)
    LG CXP86xx (pin-41)
    LG LA76938 (pin-23)

    SHARP TDA9381 (pin-8) protektor power suply vertikal dll
    SHARP IX245 (pin-63)
    SHARP IXC3368 (pin-8)
    SHARP IXC080 (pin-63) protektor power suply, (pin-65) protector vertikal, (pin-64) protektor SMPS
    SHARP IXC725 (pin-7) protektor power suply, (pin-8) protektor vertikal

    SAMSUNG SDA555x (pin-36) protektor vertikal
    SAMSUNG TDA12120H (pin-8) protektor vertikal, (pin-43) protektor x-ray

    JVC TDA9365 (pin-5)
    JVC (pin-13) protektor vertikal, (pin-32) x-ray
    JVC MN1873287 (pin-22) protektor audio power suply
    JVC M37212M8 (pin-33) protektor regulator 5v, 9v, 11v (pin-48) protektor x-ray

    Toshiba OEC7062 (pin-9) protektor B+OVP dan x-ray (heater)
    Toshiba OEC7063 (pin-29) protektor B+ OCP dan x-ray (heater)
    Toshiba OEC 7074 (pin-8) protektor B+ OCP dan x-ray (heater)
    Toshiba OEC 7091 (pin-74) protektor B+ OCP dan x-ray (heater)

    TMPA8807CMNG (pin-62) protektor vertikal